Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kualitas SDM Pasca-pandemi dan Peran Pendidikan Vokasi

4 Desember 2020   18:49 Diperbarui: 5 Desember 2020   08:19 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kasus pertama warga negara Indonesia terkonfirmasi positif covid-19 awal maret lalu, kini kita telah hidup berdampingan dengan virus corona hampir 9 bulan lamanya.

Pandemi covid-19 yang masih berlanjut hingga sekarang, telah mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Pembatasan sosial yang diterapkan, membuat relasi kita dengan yang lainnya tidak lagi ideal seperti sedia kala.

Tidak sedikit masyarakat kita yang berjuang untuk bertahan hidup karena melawan virus yang menginfeksi tubuh. Beberapa orang yang kita kenal bahkan harus kehilangan keluarga terdekat dan orang-orang yang sangat mereka sayangi.

Pandemi covid-19 yang terjadi juga telah merusak roda perekonomian di dalam negeri kita. Ada banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan sebagai penopang kehidupannya selama ini. Tak sedikit pula yang harus berjuang untuk tetap bertahan hidup di tengah situasi ekonomi keluarga yang makin sulit.

Dalam rangkaian acara Kompasianival hari ini (4/12/2020), Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan Perspektif: "Pasca-pandemi, Kualitas SDM seperti apa yang dibutuhkan?". Meski sedang berjuang untuk pulih dari covid-19, Menaker terlihat tetap bersemangat untuk menginspirasi dan memberikan wawasan pada sesi hari ini.

Dalam pemaparannya, Menaker Ida Fauziyah menjelaskan bahwa tidak kurang dari 29,12 juta penduduk Indonesia usia kerja terdampak oleh pandemi covid-19 dari 203,97 juta penduduk usia kerja. Ini berarti sebanyak 14,28% masyarakat penduduk usia kerja mengalami dampak secara ekonomi.

Dilaporkan bahwa ada sekitar 2,56 juta orang pengangguran karena covid-19. Ada 1,77 juta orang sementara tidak bekerja karena covid-19. Serta 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorten hours) karena covid-19.

Tidak Hanya menyasar para pekerja sektoral, pandemi covid-19 juga berdampak di level Usaha Kecil dan Mengengah (UMKM). Beberapa sahabat yang saya kenal, terpaksa harus menutup usaha yang telah dibangun selama ini karena tidak lagi dapat dikelola dan memberikan keuntungan.

Belum lagi jika mengingat para tamatan SMA dan SMK, serta alumni Perguruan Tinggi yang terpaksa menganggur karena ketersediaan lapangan pekerjaan yang semakin terbatas. Fakta ini menyadarkan kita bahwa sesungguhnya pandemi covid-19 yang terjadi, telah membuat kesulitan ekonomi terjadi secara luas, terutama bagi mereka yang terdampak langsung.

Kita tidak pernah tahu, kapan pandemi covid-19 akan berakhir. Meski kita berharap pandemi covid-19 akan segera selesai, namun kita juga harus bersiap jika pandemi ini masih akan terus berlangsung hingga waktu yang masih cukup lama lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun