Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran IDUKA dalam Penyelarasan Kurikulum dan Pelaksanaan TEFA di Sekolah Vokasi Unggulan

18 November 2020   15:40 Diperbarui: 27 April 2021   14:38 9357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tidak zamannya lagi guru menghadirkan proses pembelajaran yang berada di level mengingat dan menerapkan. Di era industri 4.0 sekarang ini, siswa harus dilatih untuk berpikir tingkat tinggi, paling rendah pada kemampuan menganalisa. Jika memungkinkan hingga kemampuan untuk mengevaluasi dan mencipta.

Pelaksanaan pembelajaran harus memanfaatkan sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar. Hal ini direncanakan sebelumnya oleh guru dan tertuang dalam RPP yang disusun.

Guru harus memikirkan antara ketersediaan waktu dengan kecukupan dan kesesuaian peralatan yang akan digunakan, khususnya saat akan melaksanakan praktikum. Sedapat mungkin, setiap siswa berkesempatan untuk melakukan praktik, tidak sekedar melihat simulasi yang ditunjukkan oleh guru atau beberpa siswa saja.

Terkait penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan praktik, harus ada tata tertib penggunaan yang berisi beberapa anjuran dan larangan. Ini penting agar siswa terbiasa dengan prosedur operasional standar yang berlaku sehingga menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Jika proses pembelajaran telah dilaksanakan, maka guru juga harus melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar yang sesuai. Hasil proses penilaian akan digunakan guru sebagai dasar perbaikan program pembelejaran berikutnya.

Sebelum melaksanakan penilaian, guru harus menyusun instrumen penilaian yang meliputi 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap atau karakter. Ketiga aspek ini harus dilakukan secara terpadu, tidak boleh mengutamakan aspek yang satu tetapi mengapaikan aspek lainnya. Ketiganya sama pentingnya, dan akan menjadi bekal baik ketika kelak sebagai alumni terjun di dunia kerja.

Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik yang telah dibuat dan ditetapkan standar minimal sebagai batas ketuntasan. Jika ada siswa yang tidak tuntas, maka guru harus melaksanakan proses pembelajaran remedial dan diakhiri dengan penilaian remedial. Sebaliknya, bagi siswa yang telah tuntas, harus diberikan program pengayaan untuk meningkatkan kompetensinya.

Proses pembelajaran yang didisain tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga pembelajaran di luar kelas. Proses pembelajaran di luar kelas dapat dilakukan seperti melakukan kunjungan ke IDUKA.

Karena itu, guru perlu merencanakan kapan kunjungan ke IDUKA ini dilakukan. Guru harus memiliki pemetaan IDUKA yang relevan dengan kompetensi keahlian, sehingga rencana kunjungan dilakukan tidak sekedar untuk rutinitas, tetapi dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa.

Setelah kunjungan IDUKA terlaksana, guru perlu meminta siswa membuat laporan kunjungan agar siswa mengalami sendiri manfaat kunjungan yung dilakukan. Dari laporan yang dibuat siswa, selanjutnya guru membuat laporan secara klasikal untuk dilakukan evaluasi kegiatan secara keseluruhan.

Praktik TEFA Pada Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian di SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru | Dokumen Pribadi
Praktik TEFA Pada Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian di SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru | Dokumen Pribadi
Pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Vokasi harusnya dikembangkan dengan menerapkan model pembelajaran berbasis industri atau yang lebih dikenal dengan Teaching Factory (TEFA). Melalui TEFA, diharapkan terlaksana pembelajaran dengan mendasarkan pada pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja/usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun