Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tertarik Melihat Gajah Liar di Perlintasan Underpass Tol?

27 Oktober 2020   23:35 Diperbarui: 28 Oktober 2020   09:01 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya, Pemerintah telah melakukan tindakan antisipatif melalui SE yang dikeluarkan. Namun berkaca dari libur Agustus lalu, efektifitas SE masih perlu dikaji kembali. Tindakan Antisipasif melalui SE juga harus disertai pemantauan yang ketat agar SE tidak sekedar menjadi himbauan dan tidak dipatuhi oleh seluruh pegawai yang ada.

Dalam hal ini, Kepala Perangkat di Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Riau harus berperan aktif untuk memantau aktivitas pegawainya. Sudah seharusnya, tindakan pendisiplinan diterapkan untuk pegawai yang melanggar aturan.

Seyogyanya, PNS maupun Non PNS di lingkungan kantor Pemerintahan harus menjadi role model dalam hal kepatuhan pada protokol kesehatan yang ditetapkan. Tidak hanya soal melaksanakan 4M yang manjadi jargon pengendalian Covid-19 yang digadang-gadang Pemerintah yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Menghindari Kerumunan, termasuk juga kepatuhan untuk tidak ke luar kota dalam libur cuti bersama Oktober ini.

Semua Pegawai ASN maupun non PNS, pada dasarnya adalah bagian dari pembuat kebijakan itu sendiri. Jika bagian dari pembuat kebijakan tidak taat pada aturan yang dibuatnya sendiri, bagaimana mungkin berharap masyarakat luas memiliki kepatuhan yang baik.

Pegawai ASN maupun non PNS harus menjadi contoh bagaimana seharusnya menjadi masyarakat yang taat pada aturan. Kita tentu tidak berharap pandemi ini terus berlanjut dan terus hidup di era kenormalan baru saat ini. Karenanya, peran serta kitalah sebagai warga untuk memutus rantai penularan dengan mematuhi setiap aturan yang ditetapkan.

Tentu saja, liburan ini harus direncanakan sedemikian rupa sehingga bermakna dan menyegarkan bagi masyarakat dan seluruh anggota keluarga. Kalaupun akan bepergian ke satu tempat, sudah seharusnya berwisata dalam provinsi dan seluruh anggota keluarga yang berlibur mematuhi protokol 4M dengan disiplin.

Tol Pekanbaru - Dumai | Kompas.com
Tol Pekanbaru - Dumai | Kompas.com

Salah satu pilihan yang mungkin bisa dilakukan oleh warga Pekanbaru khususnya adalah jalan-jalan sambil mencoba jalan Tol Pekanbaru - Dumai yang baru diresmikan beberapa waktu lalu oleh Presiden Joko Widodo. Apalagi, direncanakan terhitung 2 November 2020 nanti, penerapan tarif gratis dalam masa uji coba akan berakhir.

Saat liburan oktober ini, tentu saja kesempatan menjajal dan menikmati tarif gratis ini bisa dimanfaatkan oleh warga Pekanbaru. Menikmati perjalanan sepanjang jalan tol yang kabarnya seperti menembus hutan, akan menjadi perjalanan yang baik bagi keluarga.

Jalan tol Pekanbaru - Dumai merupakan jalan tol pertama di Provinsi Riau dengan bentangan sepanjang 131 meter. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol Trans Sumatera yang direncanakan sepanjang 2.765 km.

Jalan tol ini merupakan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dengan Kota Administratif Dumai. Melalui jalan biasa, perjalanan dari Pekanbaru ke Dumai sudah makin sulit ditempuh dalam waktu 5-6 jam karena padatnya pengguna jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun