Mohon tunggu...
Jordan Benjamin Wijaya
Jordan Benjamin Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar

Pelajar yang sedang duduk di bangku SMP, suka bermain sepak bola. Ia memiliki harapan untuk mendapatkan penghasilan dari artikel yang telah dibuat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

YOLO Belanja, Dompet Menjerit: Gaya Hidup atau Gaya-Gayaan?

25 April 2025   14:52 Diperbarui: 25 April 2025   14:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vecteezy.com/vector-art/19852271-yolo-sign-hand-drawn-lettering-you-only-live-once-illustration-for-printing-backgrounds-covers-packaging-

Pasti banyak dari kalian yang sudah familiar dengan istilah "YOLO", meskipun mungkin ada juga yang belum tahu artinya. YOLO adalah singkatan dari "You Only Live Once" atau "Hidup cuma sekali". Istilah ini sering digunakan oleh anak muda untuk membenarkan keputusan-keputusan spontan---termasuk dalam hal belanja dan gaya hidup.

Intinya: mumpung masih muda, nikmati hidup semaksimal mungkin---meskipun kadang tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap keuangan atau masa depan.

Nggak heran, banyak anak muda yang menganut pola pikir "mumpung masih muda" hingga akhirnya jadi lebih konsumtif dan boros. Tapi... apakah ini bentuk ekspresi diri? Atau justru pelarian dari tekanan hidup?

Penyebab Budaya Belanja YOLO di Kalangan Anak Muda

  1. Pengaruh Media Sosial dan Influencer
    Gaya hidup mewah yang ditampilkan di media sosial sering dianggap sebagai standar sukses. Akhirnya, banyak yang merasa harus ikut-ikutan demi terlihat "keren".

  2. FOMO (Fear of Missing Out)
    Takut ketinggalan tren bikin orang terdorong beli sesuatu, bukan karena butuh---tapi karena nggak mau dianggap "kurang update".

  3. Pelarian Emosional
    Belanja dijadikan bentuk pelarian dari stres: entah itu self-reward, healing, atau sekadar pengalihan dari tekanan hidup.

  4. Rendahnya Literasi Finansial
    Kurangnya pemahaman tentang cara mengelola uang bikin banyak anak muda gampang tergoda belanja impulsif.

Dampak Gaya Hidup YOLO yang Berlebihan

  • Sulit Menabung dan Berinvestasi
    Gaya hidup impulsif bikin gaji habis sebelum akhir bulan, apalagi untuk ditabung.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun