Dari kejauhan terdengar suara hujan yang mulai turun. Rico pun kebingungan.Â
"Aku harus segera pulang, tapi mana jalannya?"Â
Semakin lama mengingat-ingat jalan pulang, hujan semakin deras. Rico berlari untuk mencari tempat berteduh. Untunglah, ada sebuah gubuk di tengah hutan. Dia duduk di bawah gubuk itu. Dalam hati, Rico sangat menyesal karena pergi bermain sendirian. Dia membayangkan, pasti ibunya sangat khawatir karena dia belum sampai rumah, apalagi cuaca hujan deras seperti ini.
Rico duduk di sudut gubuk agar tidak terkena air hujan. Tiba-tiba, dari arah samping, terlihat bayang-bayang. Semakin lama, bayangan itu semakin dekat dan besar. Rico ketakutan dan menangis tersedu-sedu.
"Ibu, aku takuuut. Huhuuuuu..."
Tak ada suara apapun, hanya hembusan angin yang dirasakan Rico. Sementara petir mulai terdengar, membuat Rico semakin keras menangis.
"Rico...Rico...di mana kamu, Nak?"
Samar-samar Rico mendengar suara ibunya.
"Ibu, aku di sini!" ucap Rico dengan suara gemetar.
***
"Maafkan aku, Bu."