"Jangan takut, teman-teman! Aku Rico. Aku cuma mau ikut bermain dengan kalian, kok!"
Meski Rico mengucapkan hal itu, hewan-hewan itu menjauh dari Rico. Rico paham dan bermain sendiri.Â
"Aku nggak akan ganggu kalian. Tenang saja."
Benar saja, Rico mandi di kolam lalu bermain perosotan sendiri. Dia membiarkan teman-teman barunya tenang bermain. Mendengar suara tawa saat mereka bermain itu sudah sangat menyenangkan baginya. Dia merasa kalau hidupnya lebih bahagia kalau mengenal banyak teman, tidak hanya bersama ibunya.
Merasa tidak diganggu Rico, Moni si anak monyet pun berani mendekat ke tempat Rico bermain. Mereka berbincang asyik. Lama kelamaan, Cici si kelinci, Ulel si ulat, Lilo si ular, Ratuca, dan teman lain pun bergabung.
Mereka bermain bersama-sama hingga sore tiba. Matahari sudah mulai bergerak ke arah barat. Satu persatu teman Rico berpamitan.Â
"Ya, teman-teman. Aku juga mau pulang."
***
Hari semakin gelap. Langit tertutup awan hitam. Angin bergerak cepat. Dedaunan berjatuhan.Â
Rico berjalan pelan. Dia mencari-cari jejak untuk kembali pulang. Namun, dia hanya menemukan beberapa tanda jejak saja.Â
Mau tidak mau, Rico mengingat-ingat kembali jalan pulang. Dilihatnya sekeliling tempatnya berdiri. Jalan terlihat sama. Banyak rumput rimbun dan pohon yang tinggi menjulang.