Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meniti Sepi

13 Maret 2022   19:22 Diperbarui: 13 Maret 2022   19:35 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: karedok.net

Saat kau ucapkan kalimat itu, hatiku sangat tertusuk. Aku tak pernah menyangka kalau kau yang sebelumnya begitu energik, riang dan memahamiku, kini salah paham. 

Dan bodohnya kesalahpahaman itu karena pesan yang kukirimkan untukmu. Pesan lewat sosmed.

Aku memang belum berani menjumpaimu selepas perpisahan kita waktu lulus SMP. Kita melanjutkan belajar di sekolah yang berbeda. 

Otakmu lebih cemerlang, hingga kau bisa sekolah di SMA favorit di kabupaten kita. Sementara aku, harus ikhlas bersekolah dekat rumah. Sebuah sekolah swasta. Prinsipku, yang penting aku sekolah dan nantinya aku bisa kuliah atau mendaftar jadi tentara.

Selama SMA kita tak bisa berkomunikasi. Maklum, waktu itu belum ada hand phone. Baru ada telpon rumah yang biasanya menjadi langganan orang-orang kaya dan itupun di perkotaan.

Komunikasi baru agak mudah setelah ada wartel. Warung telekomunikasi. Tentu kamu ingat itu.

Namun lagi-lagi kita tak pernah berkomunikasi. Aku tak punya nomor telepon kos-mu. Itu terjadi hingga kau kuliah dan aku memutuskan untuk mendaftar jadi tentara. Alhamdulillah aku lolos. 

Aku ingin memberi kabar padamu. Tapi kuurungkan niatku. Aku ingin sukses dulu, baru akan kutemui kau. Walau aku tak tahu, pertemuan itu akan menyakitkan hatiku atau tidak.

Bagaimana tidak, kau kuliah. Di perguruan tinggi negeri lagi. Kutahu itu dari teman-teman yang juga lolos UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Kalau aku menemui saat belum sukses, tentu aku yang hanya lulusan SMA akan canggung dengan mahasiswi cerdas sepertimu. Dan pastinya akan banyak mahasiswa yang menyukaimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun