Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bu Guru, Aku Rindu...

27 Juni 2020   06:19 Diperbarui: 1 Agustus 2020   01:03 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tiga bulan aku belajar di rumah. Rasanya bosan. Di rumah, kegiatanku ya hanya belajar, bantu ibu, makan, minum, bermain di sekitar rumah. 

Aku sangat rindu sekolah. Aku ingin bertemu dan belajar bersama Bu guru dan teman-teman. Meski kadang aku sebal dan menangis karena diganggu teman, tapi aku tetap kangen mereka.

Dengan Bu guru pun aku rindu. Aku kangen saat diajari materi pelajaran yang sangat sulit, menghafal huruf abjad. Ya... aku termasuk siswa yang tidak pintar.

Oleh Bu guru aku diberi pelajaran berbeda. Maklum aku belum bisa membaca. Huruf abjad saja tidak begitu hafal. 

Bu guru dengan telaten mengajakku menghafal huruf abjad a sampai z. Itupun tidak sekaligus. Setiap lima huruf aku hafal dengan benar, baru ditambah lagi dengan huruf berikutnya.

Meski pelajaranku seperti itu, aku kadang bosan. Aku malas menulis ulang huruf-huruf yang kuhafal. Akibatnya aku lupa dan harus mengulang hafalanku.

Aku tahu Bu guru sangat kesal. Bu guru capek. Mengajariku dan teman-teman sekelas yang pelajarannya berbeda. 

Terkadang saat Bu guru baru mengajariku, teman-teman menghampiri Bu guru. Mereka bertanya tentang soal yang sulit mereka kerjakan.

Kalau sudah begitu, Bu guru menjawab pertanyaan mereka terlebih dahulu. Saat seperti itu aku punya kesempatan mengistirahatkan tanganku yang pegal.

"Rizal, ayo ditulis lagi hurufnya. Kok malah mandek," Bu guru memandangiku. 

Wajah Bu guru terlihat lelah. Aku tersenyum. Bu guru ikut tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun