Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pertandingan Gajah dan Macan Tutul

26 Desember 2019   08:45 Diperbarui: 26 Desember 2019   09:36 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: galerisainsblog.wordpress.com

Macan Tutul tampak resah. Dia terlihat berpikir keras. Sesekali dia berdiri, lalu duduk di batu besar yang berada di taman hutan tempatnya tinggal. 

Semut yang melintasi batu tempat Macan Tutul duduk menjadi heran. Biasanya Macan Tutul tampak tenang dan sesekali usil padanya. Apalagi kalau bukan karena tubuhnya yang sangat kecil sehingga Macan Tutul mengolok-olok Semut.

Sampai akhirnya karena kesal, Semut masuk ke telinga Macan Tutul saat tidur, untuk memberikan pelajaran. Semut mau menunjukkan bahwa dirinya yang sangat kecil pun bisa mengalahkan Macan Tutul yang tubuhnya besar dan tinggi.

Akibatnya Macan Tutul yang saat itu sedang tertidur pulas, tiba-tiba terbangun dan menjerit-jerit. Dia berteriak karena telinganya sakit. Sementara Semut yang masih di dalam telinga Macan Tutul tertawa terbahak-bahak.

"Hentikan gigitanmu, Semut!" pinta Macan Tutul saat tahu bahwa Semutlah yang membuat telinganya sakit.

Dari dalam telinga, Semut berbicara pada Macan Tutul.

"Baiklah, aku akan keluar. Tapi kamu harus janji padaku hai, Tutul sombong!"

"Iya, aku janji. Sebutkan saja apa yang kamu inginkan..."

Semut tidak segera memberikan jawabannya hingga membuat Macan Tutul penasaran.

"Cepat katakan, Semut! Jangan siksa aku begini..."

"Baiklah. Kamu tak boleh mengejekku dan teman-teman yang kecil. Dan kamu harus minta maaf pada semua binatang yang kamu sakiti..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun