Acara ini bukan hanya ajang transfer ilmu, tapi juga ajang bertumbuh bersama. Jadi, para guru diajak untuk, tidak hanya belajar, tapi juga mencoba dan bereksperimen.
Dukungan dari banyak pihak pun menunjukkan betapa pentingnya inisiatif ini. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr. H. Purwanto, S.Pd., M.Pd., dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon H. Ronianto, S.Pd., MM.
Kehadiran berbagai pihak tersebut adalah bukti nyata bahwa semua sepakat, pendidikan tak bisa lagi berdiri sendiri. Ia harus menjadi kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat agar tercipta pembelajaran yang inovatif, inklusif, dan berorientasi masa depan yang berkelanjutan.
Bagi Telkom, pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen untuk mendukung para guru agar semakin mahir dalam dunia digital, dengan terus meningkatkan kapabilitas mereka sesuai perkembangan zaman. Harapannya, guru-guru Indonesia ke depan tidak sekadar mampu bertahan, tapi juga unggul dan berdaya saing di era digital.
Tak hanya itu, Telkom juga bermaksud memanfaatkan momen ini untuk membuka jalan bagi para guru guna mendapatkan sertifikasi dari BNSP, yaitu sebuah pengakuan resmi yang akan memperkuat kapasitas mereka di lapangan. Langkah ini sejalan dengan misi besar Kementerian Pendidikan yakni, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru.
Harapan Telkom bagi Guru-guru Indonesia
Yang istimewa dari IDL bukan hanya kontennya, tapi niatnya. Di balik pelatihan ini, ada pengakuan. Bahwa guru adalah pilar. Bahwa masa depan anak-anak Indonesia sangat bergantung pada kemampuan guru hari ini untuk menjangkau dunia baru yang mereka hadapi.
Anak-anak kita yang saat ini duduk di bangku sekolah adalah kekuatan terbesar bangsa kita di besok hari. Kita semua yakin bahwa, dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, merekalah yang akan memimpin dunia kerja, ekonomi, bahkan pemerintahan.
Tapi hari ini, mereka hanya murid. Dan satu-satunya cara untuk menyiapkan mereka, adalah dengan mempersiapkan gurunya terlebih dahulu.
Jadi, bisa dikatakan bahwa, IDL adalah semacam bekal yang akan memberi arah selain sertifikasi. Agar guru tak hanya "mengajar." Tapi juga tumbuh. Berkembang. Dan tetap menjadi pelita, dalam bentuk yang paling relevan dengan kondisi zaman saat ini.
Penutup
Setelah mengikuti pelatihan (IDL), para guru diharapkan kembali ke sekolah dengan membawa energi baru, keyakinan baru, dan metode mengajar yang lebih relevan dengan tuntutan zaman.