Mohon tunggu...
Joni Lis Efendi
Joni Lis Efendi Mohon Tunggu... wiraswasta, writer, kangenpreneur -

Pembelajar sederhana. Provokator kebajikan. Distributor Kangen Water, IG @joni_kangenwater | @bookpreneur | www.penerbitwr.com | www.kangenwater-id.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengapa Cerpen Kamu Sering Ditolak dan Ditolak Lagi?

25 Mei 2012   13:57 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 12477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengirimkan cerpen ke majalah atau koran harus punya strategi yang jitu, selain tentunya kualitas cerpen yang sudah sanggup bersaing. Sehingga pengalaman paling menjengkelkan ditolak dan ditolak lagi bisa dihindari.

Ada beberapa trik sakti untuk tembus koran/majalah:

1) Jika kamu belum punya "jam terbang" alias belum ada cerpennya yang dimuat, coba awali dengan langkah kanan, kirim cerpen kamu ke koran/majalah daerah yang ada rubrik cerpennya. Ini utk membangun kesiapan mental dan karya kamu sebelum bertarung ke level yang lebih tinggi.

2) Pelajari model cerpen yang layak dimuat di koran/majalah yang ingin kamu bidik, cara paling mudah adalah baca minimal 5 edisi terbaru cerpen yang sudah diterbitkan di koran/majalah tersebut.

3) Khusus untuk majalah/tabloid, ketahui dengan jelas segmen pembacanya, karena majalah/tabloid hanya akan menerbitkan cerpen yang pantas dan cocok dengan pembaca mereka. Misalnya Majalah Kartini untuk segmen wanita dewasa metropolitan, tulislah cerpen yang tokoh utamanya adalah wanita karier atau ibu muda dengan tema tentang permasalahan yang sering mereka hadapi. Begitu juga ketika kamu mau kirim ke Majalah AnekaYess, tulis cerpen remaja, untuk Majalah Gadis ya, tentang dunia remaja cewek, Majalah Ummi tentang kehidupan dunia wanita dengan memegang prinsip keislamanan yang baik, Majalah Bobo untuk cerita anak, dan sebagainya. Jangan sampai cerpenmu salah kirim, misalnya cerita anak dikirim ke Majalah Story, dan cerita si cewek unyu dikirim ke Majalah Hai yang cowok banget itu.

4) Usahakan untuk rutin mengirimkan cerpenmu, paling tidak dalam satu minggu ada satu cerpen yang kamu kirimkan untuk satu majalah yang ingin kamu bidik. Makin sering redakturnya baca cerpen kamu, semakin kenal deh dengan karya-karya kamu itu.

5) Untuk koran, masa tunggu cerpen dimuat antara 2-3 bulan, sedangkan majalah bisa sampai 6 bulan. Jika setelah masa itu cerpen kamu tidak dimuat juga, kamu berhak menarik cerpennya lalu mengirimkan kepada koran/majalah lain yang cocok dengan cerpen kamu itu.

6) Perhatikan syarat penulisan: Standar penulisan: kertas A4, 2 atau 1,5 spasi, font TNR/Cambria/Cilibri ukuran 12 khusus untuk judul 14 dan ditebalkan, margin 3 cm semua sisi atau 4, 4, 3, 3 cm (atas, kiri, kanan dan bawa).

7) Perhatikan kelengkapan naskah: surat pengantar (kalau lewat email tulis di inbox email), biodata usahakan mencantumkan semua prestasi menulis yang pernah kamu raih, alamat lengkap, nomor kontak, nomor rekening bank, email, akun FB, blog dan sebagainya. Untuk pengiriman melalui surat, lampirkan juga fotocopy kartu identitas yang masih berlaku serta surat pernyataan keaslian karya.

8) Bersabar dan terus berkarya walau cerpennya belum berhasil dimuat.

9) Jika belum berhasil dimuat, jangan cepat putus asa tapi kembangkan terus kreativitas menulismu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun