Mohon tunggu...
Joni gustiawan
Joni gustiawan Mohon Tunggu... Freelancer - joni

Cuma diam tapi tidak tinggal diam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suka duka menjadi anak PBA (part 1)

12 Desember 2018   19:16 Diperbarui: 12 Desember 2018   19:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap hal yang pernah kita lakukan pasti memiliki banyak kenangan, yang sulit di lupakan dan akan terus terbayang di angan-angan. Entah apapun itu, susahkah ? Sedih kah ? Menyenangkan atau bahagiakah ? Semua terkandung dan tertanam dalam pikiran kita. Menjadi sebab akibat 

kerinduan yang meronta dan ingin mengulanginya lagi.

Berawal dari kami yang masih semester 1 atau orang-orang biasa menyebutnya dengan maba, mahasiswa baru ? (iya iya dikit lagi dikit lagi), kami yang satu angkatan beranggota dari 4 kelas berbeda, A.B.C.D dan berjumlah keseluruhan 158 anak kurang lebih. Mengikuti kegiatan yang di adakan oleh organisasi intra yang disebut HMJ/Himpunan Mahasiswa Jurusan PBA, orientasi jurusan yang menuntut kita untuk melakukan dan menuntaskan penugasan penugasan yang diberikan oleh kakak-kakak.

Ada penugasan kelompok, ada penugasan individu. Dari satu angkatan di bagi menjadi kurang lebih 12 kelompok, dan diantara penugasannya adalah, untuk kelompok di wajibkan membawa lilin 1 pak, air minum 1 galon dan membuat karya tangan dari bahan bahan bekas. Dan penugasan individu, setiap anak wajib membawa energen 2 rasa, roti sisir, korek senter, membuat cocard, membawa celana training dan perlengkapan pribadi. Terutama seperangkat alat sholat dibayar tunai.  

2 hari 1 malam, bukan waktu yang singkat bagi kami yang mungkin baru saja mengikuti kegiatan itu. Lokasi osjur kala itu berada disalah satu tempat wisata yang sekarang virral dengan bukit love nya, bertempat di coban talun, kota Batu.  Kami berangkat hari sabtu pagi, dengan transportasi 3 truck berisikan kami manusia manusia suci dan pulang hari minggu sore.

Sesampainya disana, kami disambut dengan meriah oleh kakak kakak panitia, masing masing mereka memakai pita, untuk tanda pengenal masing masing divisi, contoh saja pita warna putih  berarti dia sie.acara, warna merah sie.pendamping dan masih banyak warna warna yang lain. 

Disana kami senang, kami tertawa bersama apalagi saat memperagakan salam osjur yang kami gak tau maksudnya apa, dengan gerakan gerakan aneh, kami dituntut menirukan itu semua, memang seru, karna 1 angkatan kok mau-maunya di suruh begituan, haha

Begitulah, keseruan keseruan yang kami dapatkan dari osjur, pengalaman menarik dari sebuah acara singkat membuat satu angkatan bisa tertawa bersama. Ada juga yang sangat menjengkelkan, yaa sebut saja team kebersihan waktu itu, iya, yang suka bentak bentak kamu walau kamu diem. Tugasnya apa ? Cuman mencari kesalahan, mulai dari yang gak bawa penugasan, yang gak bawa ini gak bawa itu, semua dibahas. Udah kayak tuhan aja mereka. Semua sebel dan marah, tapi mau bagaimana lagi, senior mah bebas!!

Ya maklum lah, kami yang baru saja mengikuti acara tersebut, tidak mengerti dengan bagaimana jalan ceritanya dan outputnya seperti apa, kami kompak, dengan menjalaninya saja sesuka hati, malam kami beristirahat, dan sebelnya lagi, tengah malam kami dibangunkan satu persatu secara acak, tidak sesuai dengan kelompok awal yang sudah dibentuk, malam malam kedinginan disuruh berjalan mengikuti lilin, udah kayak acara dunia lain aja !

Kami berjalan, melewati 4 titik, titik pertama pendampingan, titik kedua pemantapan, disana ditanya bagaimana kesan mengikuti osjur, titik ketiga, adalah titik yang melelahkan, dibentak habis habisan, disuruh gak jelas nashrif sambel lah apalah itu. Itu adalah titik stressing, dimana kita dibikin se stres mungkin, gunanya untuk melatih mental kita agar menjadi mahasiswa yang tidak mudah rapuh saat dibentak siapapun.

Sampailah kami dititik ke empat yakni pendinginan, disana kami ditanya tanya, barusan habis ngapain aja, di apain aja dan gimana perasaannya ? Kalau saya B aja. Teman teman saya menjawabnya dengan yaa jawaban jawaban yang berbeda. Ada yang kaget, ya wajarlah, ada yang marah, tapi marahnya disini, gak berani di titik 3 haha. Ya begitulah anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun