Mohon tunggu...
Jonathan Dharmaputera
Jonathan Dharmaputera Mohon Tunggu... Siswa SMA

Cerdas dan Jelas

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Golden State Warriors: Ketergantungan pada Steph Curry yang mulai menjadi masalah

7 Mei 2025   23:18 Diperbarui: 7 Mei 2025   23:29 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Golden State Warriors selama satu dekade terakhir dikenal sebagai tim dinamis yang mengubah wajah NBA lewat permainan cepat dan tembakan tiga angka. Di pusat kesuksesan ini berdiri Stephen Curry, sosok yang dianggap revolusioner dalam mengubah cara tim-tim NBA menyerang. Namun, dalam beberapa musim terakhir, muncul masalah yang makin terasa: ketergantungan Warriors yang terlalu besar pada Curry.

Masalah yang Dihadapi Warriors
Musim demi musim, pola yang sama terus terulang. Ketika Curry tampil gemilang, Warriors hampir tak terbendung. Namun saat ia mengalami malam buruk atau cedera, performa tim langsung menurun drastis. Tim yang pernah menjadi dinasti ini kini tampak goyah setiap kali bintang utamanya underperform. Ketergantungan ini kini menjadi isu serius, terlebih mengingat usia Curry yang sudah memasuki pertengahan 30-an, di mana risiko penurunan performa dan cedera makin besar.

Mengapa Masalah Ini Muncul?
Penyebab utama adalah kurangnya konsistensi dari pemain lain di roster Warriors. Klay Thompson yang dulu menjadi partner sepadan untuk Curry kini sudah berpisah dengannya dan mengutuskan untuk brepindah ke Dallas Mavericks. Draymond Green masih menjadi pemimpin di lini pertahanan, tapi kontribusinya dalam serangan semakin terbatas. Pemain muda seperti Jonathan Kuminga dan Moses Moody memang menunjukkan potensi, tapi masih belum cukup stabil untuk diandalkan setiap malam. Alhasil, beban serangan hampir sepenuhnya jatuh ke pundak Curry.
Di sisi lain, sistem "motion offense" khas Warriors yang mengandalkan pergerakan tanpa bola dan tembakan jarak jauh, dirancang untuk mengoptimalkan keunggulan Curry. Namun, sistem ini juga membuat tim menjadi rentan jika Curry dijaga ketat atau tidak dalam performa terbaiknya.

Akibat yang Ditimbulkan
Ketergantungan ini berdampak besar pada stabilitas tim. Warriors menjadi tim yang sangat bergantung pada performa satu orang, sehingga hasil pertandingan menjadi sulit diprediksi. Mereka bisa menang besar melawan tim kuat, lalu kalah melawan tim papan bawah jika Curry gagal panas. Di playoff, di mana lawan-lawan bermain lebih fokus dan pertahanan diperketat, strategi yang bertumpu pada satu pemain seperti ini menjadi semakin mudah dibaca dan dipatahkan. Ini yang membuat Warriors kini tidak lagi setangguh masa-masa kejayaan mereka di 2015--2019.

Solusi untuk Warriors ke Depan
Solusi paling realistis bagi Warriors adalah memperdalam skuad dan menciptakan opsi serangan lain yang bisa diandalkan. Manajemen tim perlu agresif mencari pemain baru yang bisa mencetak angka secara mandiri, baik lewat pertukaran pemain (trade) maupun rekrutmen bebas (free agency). Selain itu, pengembangan pemain muda seperti Kuminga, Moody, atau Brandin Podziemski harus menjadi prioritas agar mereka bisa mengambil alih sebagian beban serangan.
Dari sisi strategi, pelatih Steve Kerr juga perlu beradaptasi dengan merancang pola permainan yang lebih fleksibel, sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada keajaiban dari Curry. Dengan langkah-langkah ini, Warriors bisa kembali menjadi kekuatan yang solid dan tidak mudah goyah saat bintang utamanya mengalami malam yang kurang bersinar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun