Mohon tunggu...
jonansaleh
jonansaleh Mohon Tunggu... Ilustrator - Hands are the second thought

Tangan adalah pena dari pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muka Politik

23 Oktober 2017   23:26 Diperbarui: 15 November 2017   12:57 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

meski sudah buruk. Mukanya. 

Ahh.. Makanya

Biar kuambil dari tempayan.

Kupercik kemenyan

Biar mampus elokmu. 

Atau.. 


Jika belum mempan,  air keras ini kuhembus sembari memasung dadaku, tanda puas. 

Bila itu tak cukup.. Accu ini kelempar, 

Biar jadi helm barumu.  

Kau memang tak punya malu. 

Hanya punya kemal... Uh ah.. Malu aku sebutkan. 

Asal jangan kau jual mukamu.

Pamerr? Boleh boleh saja. 

Mukamu sudah biasa. Dipamer-dipermak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun