SEPERTI MENGHIRUP UDARA
Bukankah kemarin kau ucap sumpah pada bulan?
Tapi, kau bersetubuh dengan bintang- bintang
Bukankah kemarin kau ukir namaku  di dalam dada mu?
Tapi, kau lukis wajah asing di kening dan jemari kelingking mu
Di taman, bunga berguguran
Matamu berkaca- kaca meminta temu.
Ku ucap padamu!
Bagaimana bisa dosa ku lupa?
Sementara ribuan masa, aku tersiksa!
Darah sempat beku,
Bibir sempat bungkam,
Mata sempat tertutup,
Bahkan karya Tuhan sempat ku lupa!
Kini kau basuh kakiku dengan air mata?
Berharap welas asi pada hamba yang terlupa
Bahkan merasa tak pernah berjumpa!
Lalu siapa yang gila?
Kau meludah di atas sumpah
Kau hapus setiap ukiran namaku
Lalu dengan seenaknya kau meminta bertemu kini?
Hina di atas dosa serupa.
Bak siput lupa arahkah kau menilaiku?
Seperti menghirup udara
Aku masih tetap bernapas
Kemudian mandi dengan air segar
Kau mengalir dan ku lupa.
Jack captain
Jambi, 09-06-2022