Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Kisah Imlek] Hidup Adalah Kung-Fu

5 Februari 2016   18:02 Diperbarui: 5 Februari 2016   18:14 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bau tanah tersiram hujan gerimis menyeruak masuk ke dalam aula ruang meditasi malam kemarin. Supek (paman guru) kami yang duduk bersila di bagian depan aula, mulai menuturkan sebuah kisah klasik yang sudah diceritakan secara turun temurun di saat meditasi malam di perguruan kami...

Kira-kira di abad ke-17 pada masa pemerintahan kaisar Kangxi (康 熙帝) yang adalah kaisar keempat dari Dinasti Qing di Cina, hiduplah seorang peternak sapi kecil bernama Yuan Giok Fei di suatu desa terpencil di tepi Sungai Kuning (Huang He).

Pada saat yang hampir bersamaan di kawasan yang sekarang dikenal sebagai propinsi Henan(河 南), mengembaralah sepasukan begal dan perampok yang dipimpin oleh pendekar bergodek panjang bernama Bo Kong Wong. Bo Kong Wong tentu bukanlah nama sebenarnya. Penulis memberikan nama ini untuk menggambarkan betapa jahatnya si pendekar bergodek panjang ini dan betapa tidak pantasnya tukang bekal ini beri nama yang pantas.

Gerombolan Bo Kong Wong mengembara dan menjarah dari satu desa ke desa lain di kawasan tersebut tanpa ada seorang pun yang mampu menghentikan mereka.

Sampai pada suatu saat sampailah gerombolan cecunguk ini di desa Yuan Giok Fei dan melakukan penjarahan. Sapi-sapi Yuan yang gemuk-gemuk diambil dan diseret paksa oleh gerombolan Bo Kong Wong tanpa ampun. Hanya beberapa sapi muda dan bayi saja yang tertinggal disisakan oleh gerombolan itu. Yuan yang mencoba melawan justru dihadiahi bogem mentah dan beberapa tendangan yang mendarat di sekujur tubuhnya.

"Ingat Yuan!", seru Bo Kong Wong dari atas kudanya.

"Dua tahun lagi aku akan kembali. Persiapkan sapi-sapimu agar tumbuh besar dan gemuk untuk diserahkan padaku...hahahahahaha", tawa Bo bergema dengan diikuti anak buahnya yang tertawa "wkwkwkwkw" terkekeh-kekeh persis tawa para Kompasianer saat tertawa di kolom komentar.

Yuan Giok Fei yang badannya babak belur hanya bisa memandangi tanpa daya sapi-sapinya yang digelandang oleh gerombolan  Bo Kong Wong...

**

Dalam pada itu berjalanlah seorang rahib dari kuil Sōng Shān Shàolín Sì (嵩山 少林寺) yang bernama Yi Long tidak jauh dari desa tempat Yuan Giok Fei tinggal. Menjelang malam, masuklah Yi Long ke desa untuk bermalam di rumah Yuan Giok Fei yang memang adalah seorang temannya.

Sangatlah terkejut sang rahib Yi Long saat melihat kondisi rumah dan kandang Yuan Giok Fei yang luluh lantak sehabis dijarah gerombolan Bo Kong Wong siang harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun