Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ciri Rumah Orang Kaya Pra Reformasi

23 Maret 2021   10:51 Diperbarui: 23 Maret 2021   11:16 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#3 Parabola

Di daerah terpencil mungkin parabola menjadi bagian wajib setiap orang (kaya maupun miskin). Tapi bagi daerah kampung yang masih mencium peradaban kota, parabola adalah simbol kekayaan seseorang. Setiap pejalan akan mudah melihat standar kaya dan miskin dari ada tidaknya parabola di rumahnya.

Wajan besar berjaring itu sebagai penanda (radar) kepemilikan kekayaan seseorang, selain juga untuk menghilangkan semut-semut televisi. Selain orang kaya, warga biasa menggunakan antena yang dipasang di pucuk bambu setinggi planet namek dan ditempelkan di samping rumah. Kalau sedang hujan biasanya televisi jadi bruwet atau kepyur atau banyak jerawatnya. Usahanya paling muter ke kanan dan ke kiri mencari titik fokus agar kembali jernih seperti semula.


#4 Pagar Kawat/ Pecahan Kaca

Disebutnya beling, pecahan kaca dari gelas atau piring atau mangkok bersablon ayam jago. Orang kaya kampung biasa memagari sekeliling rumahnya dengan manaruh beling di atas pagarnya. Lebih kaya sedikit biasanya dikasih kawat-kawat latihan perang tentara yang melingkar-lingkar di atas pagar.

Bukan sebagai bentuk estetika desain rumah/ pagar, melainkan sebagai usaha dalam mewaspadai maling yang kedatanganya tidak pernah terjadwal. Harapannya tangan si maling berdarah-darah saat memanjat pagar di malam hari. Namanya juga orang kaya, harus posesif melindungi harta bendanya.

Kalau orang miskin mah bebas. Maling seolah dipersilahkan masuk. Tanpa pagar, tanpa kawat/ pecahan kaca, pintunya malah kadang jarang dikunci. Lha maling di rumah orang miskin mau mencuri apa? Sempak?!

Demikian beberapa ciri rumah orang kaya di kampung sebelum reformasi. Mungkin tidak relevan di zaman sekarang karena tukang rongsokan pun sudah bisa keramik dan meningkat rumah.

Dulu mendefinisikan kekayaan seseorang bisa dengan mudah saat berjalan di depan rumahnya. Kebanyakan orang kaya di kampung selalu menjadi bahan rasan-rasan (gibah) bagi tetangga. Kurang sosialisasi kek, kurang dermawan kek, kurang sembahyang kek, apapun menjadi mudah diperbincangkan. Ya, padahal aslinya iri saja karena tidak mampu dan merasa tidak akan pernah mampu menjadi orang kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun