Mohon tunggu...
john siregar
john siregar Mohon Tunggu... -

sekarang mengajar sejarah dan sosiologi di sekolah pelangi kasih. sebelumnya mengajar semiotika, analisa wacana, discourse analysis, kajian indonesia, kajian budaya di beberapa universitas.sekarang juga menulis beberapa puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bis Kota Telah Penuh

7 Januari 2011   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap pagi aku tiba di stasiun ini

Bus kota telah penuh

Banyak yang berdiri

Bergelantungan di kanan-kiri

Bis kota tak hanya penuh

Penumpang berhimpitan


Berdesakan bersenggolan

Cilaka duabelas, ada yang muntah tiba-tiba

Ada yang jarinya terjepit

Kaki terinjak-injak

Setiap pagi berjubel penuh

Bersenggolan

Berdesakan

Berhimpitan

Tapi ada juga yang senang

Semua diangkut

Pedagang asongan masuk

Menjajakan permen ginseng

Sapu tangan handuk, rokok, semir sepatu

Segala macam keperluan sehari-hari ada disini

Pengamen masuk dan langsung bernyanyi

Indonesia merdeka sejak 1945

Tapi masih banyak yang kakinya

Terinjak-injak di bis kota

Aku melayangkan pandangku keluar bis

Di jalan banyak  mobil mewah

Dikemudikan orang-orang berseragam

Corak pohon beringin

Mereka pegawai negeri pak

Legah nian di mobil mewah itu

Aku bermimpi, kapan seperti itu

Haruskah menunggu seribu tahun lagi

Apakah kaki ini harus terinjak-injak lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun