Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menggantang Asap

20 Juni 2019   08:30 Diperbarui: 20 Juni 2019   08:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau adalah benda ringan yang kerap melayang-layang di udara, mengisi ruang ruang semaumu, bahkan di rongga hidung manusia, menyesakkan dada.

Engkau yang sering keluar dari pembakaran sampah, pembakaran hutan, pembakaran dapur, pembakaran sebatang rokok.

Engkau yang mampu membuat mata ini perih

Engkaulah yang orang bilang Asap

Engkau yang kerap di gantang orang, jadilah menggantang asap..

Apa bedanya dengan menggantang anak ayam?

Bakar air ambil abunya?

Mencari jejak di air?

Menunggu ara hanyut?

Dan seperti menjaring angin?

Tak ada bedanya...sia sia !!!

Mengapa itu masih kau lakukan?

Kau kan dikelilingi orang-orang cerdik cendekia yang hebat?

Apa motivasi mu lakukan itu semua?

Aku tahu bahwa kau tahu itu menggantang asap, kenapa harus kau lakukan?

Berapa saja energi yang kau buang, berapa saja orang-orang yang kau korbankan hanya untuk menggantang asap?

Akh, masa bodoh kalau engkau kau mau lakukan itu itulah hakmu

Biarkanlah...terserah

Suatu saat nanti kau pasti akan "mengeluarkan air mata" kena keperihan asap mu sendiri

Semoga kau tak ter landa oleh Azab sengsara..

Sadarilah kini kau sedang melakukan aksi "menggantang asap"!!!

Eh, kau dan aku pun sama...

jm:20062019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun