Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Teknologi Berbasis Elektromagnetika

16 Agustus 2021   12:04 Diperbarui: 19 Agustus 2021   05:47 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexander Popov dan radionya. Sumber: https://guyanachronicle.com/2014/09/13/alexander-popov-inventor-of-the-radio/

Selama bertahun-tahun bahkan fisikawan terkemuka tidak bisa memahami persamaan Maxwell dan menganggapnya salah. Untuk menguji kebenaran persamaan itu, eksperimen khusus harus dilakukan untuk membuktikan atau menyangkal kebenaran konstruksi teoretis baru Maxwell dalam praktik.

Tetapi Maxwell tidak bisa melakukan sendiri eksperimen itu, dan dia hanya bisa menunggu orang lain melakukannya. Untuk waktu yang lama tidak ada yang tahu bagaimana melakukan eksperimen yang diperlukan, namun hanya 15 tahun setelah penemuan itu dibuat "di atas kertas," dan 10 tahun setelah Maxwell meninggal dunia, pada 1888, eksperimen itu pun direproduksi.

Ini dicapai oleh fisikawan Jerman Heinrich Rudolph Hertz (1857-1894). Eksperimen Hertzlah yang memungkinkan ilmuwan Rusia Alexander Popov (1859-1905) untuk menemukan radio.

Dalam eksperimennya, Hertz memperoleh getaran elektromagnetik dengan panjang gelombang dari 60 sentimeter sampai beberapa meter.

Ilmuwan Rusia Pyotr Lebedev (1866-1912), dalam mereproduksi eksperimen Hertz, memperoleh gelombang yang jauh lebih pendek (panjangnya hingga 6 milimeter), dan pada 1926 A. Levitskaya merancang sistem osilator khusus yang bisa menghasilkan getaran dengan panjang gelombang mulai dari 30 hingga 915 mikron.

Setelah eksperimen Hertz, tidak ada lagi yang meragukan kebenaran teori Maxwell. Beberapa fisikawan bahkan berpikir bahwa sifat cahaya telah terungkap sepenuhnya, bahwa semua fakta dasar tentang cahaya sekarang telah diketahui.

Mungkin mereka masih sedikit khawatir dengan kurangnya keselarasan dalam teori eter, tetapi mereka berharap di masa depan kekurangan ini akan dihilangkan.

Para ilmuwan ini berpikir bahwa sifat eter akhirnya akan menjadi jelas, tetapi walaupun mereka memahami kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh teorinya, mereka tidak meragukan keberadaan eter.

Bersambung ke: Mekanika Kuantum yang Memperkaya Mekanika Klasik.

Kepustakaan:
1. Steinhaus, A., The Nine Colours of Rainbow,  Sobolfy, D. (Transl.), MIR Publishers, Moskow, 1966.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 16 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun