Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 23 (Gaya, Usaha, Friksi): Masalah Dongeng Krylov

31 Juli 2021   15:45 Diperbarui: 31 Juli 2021   16:05 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angsa, ikan tombak dan lobster. Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-_9RnZitjdLw/UYXTOoxQgvI/AAAAAAAACXk/CgkTJp9lMUg/s1600/mongol.JPG

Gambar di atas adalah sebuah ilustrasi yang tidak menggambarkan dengan benar kejadian dalam dongeng Krylov yang diuraikan di bawah.

Ivan Andreyevich Krylov (13 Februari 1769-21 November 1844) adalah seorang penulis fabel atau dongeng Rusia yang paling terkenal dan mungkin yang paling epigrammatik dari semua penulis Rusia di zamannya.

Salah sebuah dongeng Krylov pada 1814 berjudul "Angsa, ikan tombak dan lobster." Dari dongeng ini, Perelman membuat analisis resultan gaya dalam topik Mekanika dari Fisika untuk Hiburan.

Dalam dongeng ini dikisahkan tentang bagaimana angsa, lobster, dan ikan tombak berusaha untuk membuat sebuah gerobak berjalan.

Jika kejadian ini diperiksa dari sudut mekanika, maka hasilnya akan sangat berbeda dengan akhir cerita dari Krylov. Dongeng itu menimbulkan masalah dalam mekanika karena beberapa gaya yang disebutkannya saling membentuk sudut satu sama lain, angsa menarik gerobak ke atas, lobster ke belakang, dan ikan tombak ke dalam sungai.

Resultan gaya. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 29.
Resultan gaya. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 29.

Masalah angsa, ikan tombak, dan lobster dalam dongeng Krylov diselesaikan sesuai dengan aturan mekanika. Resultan gaya (OD) harus menarik gerobak ke sungai.

Gambar di atas menunjukkan 3 gaya ini, yaitu tarikan angsa ke atas, tarikan ikan tombak ke samping (OB) dan tarikan lobster ke belakang (OC). Jangan lupa bahwa masih ada gaya ke-4, berat gerobak, yang arahnya ke bawah.

Krylov mengklaim dalam dongeng itu bahwa akhirnya gerobak tetap berada di tempatnya, atau dengan kata lain resultan dari semua gaya yang bekerja pada gerobak adalah nol.

Apakah benar-benar demikian? Angsa yang menarik ke atas menghalangi jalan lobster dan ikan tombak. Sebaliknya, yang bahkan membantu gerobak, adalah tarikan angsa yang arahnya berlawanan dengan tarikan gravitasi bumi, sehingga mengurangi friksi antara roda dengan tanah dan antara roda dengan sumbu roda yang berarti mengurangi berat gerobak dan bahkan mungkin hampir menghilangkan beratnya sama sekali, karena dongeng itu mengatakan bahwa gerobak itu tampak agak ringan.

Mari kita sederhanakan. Tarikan angsa kita anggap memang mengimbangi berat gerobak, yang berarti bahwa kita hanya memiliki 2 gaya yang tersisa, yaitu tarikan lobster dan tarikan ikan tombak.

Dari dongeng itu kita tahu ke arah mana gaya-gaya ini bekerja, lobster menarik gerobak ke belakang sedangkan ikan tombak menariknya ke dalam air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun