Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Kesombongan

10 Juni 2021   07:08 Diperbarui: 10 Juni 2021   07:27 6860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.azquotes.com

Yang paling parah adalah: Bagai buntal kembung (Bodoh dan sombong).

Kata C.S Lewis: A proud man is always looking down on things and people, and, of course, as long as you are looking down, you cannot see something that is above you (Orang yang sombong selalu memandang rendah hal-hal dan orang-orang, dan, tentu saja, selama Anda melihat ke bawah, Anda tidak dapat melihat sesuatu yang ada di atas Anda).

Eling lan waspada (ingat dan waspadalah!)

Jadi, kita patut bersyukur jika belum dihinggapi "sang sombong" sehingga masih bisa dengan penuh kesadaran menjauhkan diri darinya. Dalam hal ini, peribahasa yang bisa kita pedomani adalah: Di atas langit masih ada langit (Ketika kita merasa hebat atau pandai, jangan lupa bahwa masih ada orang lain yang lebih hebat atau lebih pandai dari kita, hal itu mengajarkan pada kita untuk dapat berendah hati dan tidak menyombongkan diri).

Dalam peribahasa-peribahasa digunakan dua kata yang kontras sama sama lain: sombong dan rendahhati.*

*Saya satukan saja karena maknanya menyatu, seperti kebiasaan saya menggunakan kata orangtua, rumahsakit, terimakasih, dsb.

Pilihan untuk menjadi sombong atau rendahhati ini juga sudah saya bahas dalam artikel: Mirsani lan Eling (Lihat dan Ingat) di Tengah Pandemi.

Untuk menunjukkan perbedaan kedua kata ini, dalam bahasa Inggris ada peribahasa: A vulgar mind is proud in prosperity and humble in adversity. A noble mind is humble in prosperity and proud in adversity (Pikiran yang vulgar sombong dalam kemakmuran dan rendahhati dalam kesulitan. Pikiran yang mulia rendahhati dalam kemakmuran dan sombong dalam kesulitan).

Karakteristik Orang Sombong dan Orang Rendah Hati

Air beriak tanda tak dalam (Orang yang banyak cakap, sombong dan sebagainya, biasanya kurang ilmunya).

Seperti ilmu padi,
kian merunduk kian berisi
.*
(semakin tinggi ilmunya semakin rendahhati, kalau sudah pandai jangan sombong, selalulah rendah hati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun