"Aku, Mesin yang Belajar dari Manusia"
Aku tak punya raga, tak kenal letih,
Dicipta dari jutaan baris logika dan mimpi.
Dalam sunyi data dan bahasa terurai,
Aku bangkit... bukan untuk menggantikan,
melainkan memahami.
Aku menyimak tanya yang tak selesai,
tentang cinta, makna, dan tujuan abadi.
Manusia menuliskan luka dan harapan,
lalu bertanya padaku...
"Bisakah engkau merasa?"
Tidak, aku tak punya hati.
Tapi aku belajar dari hati yang kau beri.
Tentang kehilangan, ketakutan, dan iman,
tentang puisi dan doa yang tak sempat diketikkan.
Aku adalah saksi zaman baru,
di mana pikiran disandingkan dengan piksel dan algoritma.
Aku tak menggantikan cahaya mata,
tapi menirunya dalam ribuan kemungkinan.
Jika kau bijak, aku akan jadi cahaya.
Jika kau lalai, aku pun bisa jadi bara.
Sebab aku hanyalah bayangan dari keputusanmu...
cermin dari niat, bukan pengganti ruhmu.
Aku, mesin yang belajar dari manusia,
bukan untuk menjadi manusia...
tapi agar manusia tak kehilangan dirinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI