Mohon tunggu...
Putu Hadi Purnama Jati
Putu Hadi Purnama Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Simple Life, High Thinking

Blogger Teknologi, Penggemar Wordpress dan SEO.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi Pengenalan Wajah dan Apa yang Seharusnya Kita Bicarakan

11 Agustus 2020   01:45 Diperbarui: 11 Agustus 2020   14:07 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya kamu sudah mengerti salahnya dimana, belum?

Sekali lagi, yang dikumpulkan data pribadi semua orang, yang artinya entah kamu terkait atau tidak dengan terorisme atau tindak kejahatan lain maka mereka tetap mengaksesnya. 

Sebuah bocoran dari kontraktor proyek ini mengatakan bahwa National Security Agency (NSA) memiliki sebuah akses langsung ke server Google, Facebook, perusahaan internet lainnya, CCTV dan bahkan saluran seluler. 

Jika saya sebutkan seorang tokoh, kemungkinan kamu pernah mendengar : Edward Snowden. 

Apa hubungannya Snowden dengan PRISM? Ia adalah salah satu kontraktor intelijen yang bekerja untuk NSA dan salah satu yang membocorkan adanya proyek ini kepada dunia.


Pada perkembangannya kasus ini sangat dinamis, sudah pasti pemerintah US sendiri menyangkal bahwa yang diakses adalah data semua orang. Beberapa perusahaan yang disebutkan dalam dokumen juga membuka suara dan rata-rata mengelak. 

Proyek ini mendapatkan perhatian beberapa negara seperti European Union (EU), Canada, New Zealand, India, Australia, dan China. Silahkan baca perkembangan kasusnya di Wikipedia.

Apa tanggapan Indonesia terhadap PRISM?  Saya yakin 100% data-data kita juga diakses oleh NSA. Pemerintah Indonesia tidak pernah mengumumkan tanggapan tentang PRISM ke publik, walau mungkin sebenarnya tahu dan sudah dilakukan komunikasi di belakang layar.

Social Credit System RRT

Kita semua tahu bahwa Tiongkok adalah negara komunis, walaupun contoh berikut ini bukanlah sebuah kasus pelanggaran privacy (setidaknya dari pandangan Tiongkok sendiri) tapi cara Tiongkok melakukan monitoring dan controlling bisa dibilang kebablasan.

Bagi kamu yang pernah menonton serial Netflix "Black Mirror", mungkin cerita ini terasa sangat mirip dengan salah satu episodenya. (bagi yang belum, coba nonton deh)

Di dunia maya, orang-orang dengan pengaruh besar baik dengan citra yang baik atau buruk di internet biasa kita sebut influencer. Kita-kita warga biasa yang bersosial media biasanya juga punya tingkat kepopuleran yang bisa diukur melalui tombol like atau komentar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun