Mohon tunggu...
Jason A. Mailangkay
Jason A. Mailangkay Mohon Tunggu... Penulis - A lonely heart meditates

the lonely heart forever contemplates on the love it missed before

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Lagu Keputusasaan

17 Juli 2018   16:11 Diperbarui: 17 Juli 2018   22:28 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan, hujan jatuh begitu deras,
deras seperti kenangan lama yang jatuh di depan mata

bermain-main dengan liciknya, kenangan-kenangan malang,
hari-hari tak ada lagi yang benderang

terbengkalai, berkarat, dingin layaknya kutub utara,
inilah jam-jam kosong yang membuat semua terasa hampa

kau menanggalkan aku seperti seorang ratu menanggalkan jubahnya,
seperti laut memuntahkan garam yang nampaknya bagian darinya

badai raksasa itu mendekat, mendekat, mendekat
mencekam, mencekam, menerkam

kau membawa bahagia, dahulu
kau membawa sengsara, kini dan dimana pun

potret kenyataan yang memilukan, ya, memilukan
terdampar di atas sampan di tengah ombak laut selatan

seorang nahkoda mabuk laut,
seorang pilot acrophobia

tenggelam,
hilang

selamat tinggal, untuk
engkau yang merobohkan menara kokoh ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun