Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menjadi Anggota DPR, Ingin Status atau Berjuang untuk Membangun Indonesia?

4 Oktober 2019   08:46 Diperbarui: 4 Oktober 2019   10:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
711 orang anggota DPR dan DPD untuk periode tahun 2019-2024 guna mewakili kepentingan 277 juta rakyat Indonesia (Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin).


Pelantikan 575 orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan 136 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode tahun 2019-2024 pada hari Selasa, tanggal 1 Oktober 2019 merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia. 

Gabungan keduanya (711 orang) menjadi anggota Majelis Permusyawratan Rakyat (MPR). Menariknya tiga-tiganya mempunyai pimpinan sendiri: Puan Maharani sebagai ketua DPR, La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua DPD, dan Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR. 

Mengapa bersejarah? Sejarah mengatakan sejak pecahnya kerajaan-kerajaan di Indonesia maka Belanda masuk tahun 1602 dan mulailah rakyat Indonesia dikuasai oleh Belanda. Penindasan dilakukan  secara kejam oleh penjajah, bahkan untuk menjadi anggota DPR seperti saat ini tidak mungkin. 

Itu berlangsung ratusan tahun. Padahal dengan segala hiruk pikuk politik belakangan ini, Indonesia baru bisa mempunyai anggota DPR yang tidak dipengaruhi atau diatur oleh Belanda dalam 74 tahun terakhir.

Namun kalau kita tanyakan mengapa 711 orang itu mau menjadi anggota DPR atau DPD? Tentu kita akan mendapat jawaban yang berbeda. 

Bagi Bambang Soesatyo yang dikenal sebagai pengusaha kaya raya dengan sejumlah mobil mewahnya, untuk mendapatkan uang atau penghasilan dengan menjadi anggota DPR atau ketua MPR sekalipun, mungkin bukan lagi. 

Bagi Puan Maharani yang merupakan cucu presiden Soekarno, dan putri Presiden Megawati Soekarnoputri serta baru saja menjabat menteri, mendapatkan jabatan termasuk sebagai ketua DPR mungkin bukan yang terutama. 

Bagi Adian Napitupulu yang ditawari jabatan menteri  oleh presiden terpilih Jokowi namun menolaknya, mungkin mengejar kedudukan bukan tujuannya. 

Bagi 14 artis yang terpilih menjadi wakil rakyat itu punya alasan atau tujuan yang berbeda.

Bagaimana kalau kita tanyakan rakyat saja yang memberikan mandat kepada mereka untuk mewakili mereka? Walaupun tidak mungkin menanyakan seluruhnya 277 juta rakyat Indonesia di tahun 2019 ini, namun ada harapan bersama bahwa ke-711 orang itu akan berjuang untuk memperbaiki hidup mereka. Setidaknya selama lima tahun ini. 

Menjadi anggota DPR, DPD, dan MPR itu sesungguhnya mulia dan merupakan tugas besar. Bersama Pemerintah yang dipimpin Presiden, ke-711 orang  yang mewakili rakyat Indonesia itu akan sangat menentukan kemajuan atau kemunduran Indonesia. Rancangan Undang-Undang (RUU) akan dibahas, kebijakan pemerintah akan diyakinkan agar sungguh-sungguh berguna bagi seluruh rakyat. 

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, seperti mengmabil uang rakyat dengan berbagai cara (menerima suap dari pengusaha, menerima suap dari pejabat karena mendapat jabatan, dll) kiranya tidak terjadi lagi selama lima tahun ke depan ini.

Bagaimana caranya? Ke 711 orang wakil rakyat itu harus menghindari pertemuan dengan pengusaha jika berpotensi menjatuhkan dirinya. Mereka juga harus menghindarkan diri dari permintaan masyarakat yang butuh pekerjaan atau jabatan. 

Pola hidup sederhana juga menjadi salah satu kunci utama. Tidak perlu menjadikan gedung DPR atau DPD sebagai pameran mobil atau pameran pakaian atau parfum. 

Semoga para wakil rakyat ini merenung dengan sungguh-sungguh  mengapa mereka mau menjadi anggota DPR, DPD, dan MPR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun