Kata orang bijak, jika suatu kekerasan dibalas dengan kekerasan juga maka kekerasan tersebut tidak akan pernah berhenti dan akan memicu siklus kekerasan baru yang menciptakan lebih banyak penderitaan dan kerusakan.
Cara terbaik untuk menghentikan kekerasan adalah dengan pendekatan yang lebih baik misalnya dengan dialog, negosiasi, dan mencari solusi damai.
Lalu, bagaimana jika perbuatan kriminal dibalas dengan perbuatan kriminal juga?
Ujung-ujungnya pelaku kriminal bisa masuk penjara karena dilaporkan oleh pelaku kriminal sehingga pelaku kriminal akan ditangkap oleh Pihak Berwajib karena perbuatan kriminal yang dilakukan pelaku kriminal, atas laporan dari pelaku kriminal tersebut.
Bingung ngga sih bacanya? ... Oke, kita ambil contoh kasus aja yaa, ini diambil dari dunia nyata lho.
Alkisah, di kota Gudeg, ada 5 orang anak muda penggemar judi online. Hampir setiap hari mereka main judi online secara berkelompok walaupun mereka tau bahwa judi online dilarang oleh Pemerintah.
Tapi, yang namanya kebutuhan hidup dan juga sudah kecanduan, mereka pun tetap rutin main judi online.
Main judi online itu tidak selalu menang. Kadang di awal menang banyak dan belakangan malah kalah melulu. Ini memang sudah disetting oleh bandar situs judi online agar para pemain makin penasaran dan kecanduan.
Kelima anak muda ini akhirnya mulai paham dengan kelemahan sistem permainan situs judi online, mereka pun kompak berpikir bagaimana caranya agar mendapatkan uang banyak.
Salah satu kunci kelemahan sistem judi online adalah judi online sering memberikan jackpot kepada player baru karena itu kelima anak muda ini sepakat untuk memanfaatkannya.