Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tidak Lain dan Tidak Bukan: Preman Pensiun

20 Maret 2025   15:57 Diperbarui: 21 Maret 2025   08:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Preman Pensiun 9 (Sumber: UlasBandung.com/Instagram @sobattvid)

Jika Anda bertanya apa tontonan acara Ramadan yang asyik? Dengan penuh keyakinan Saep Copet pasti akan menjawab, "Tidak lain dan tidak bukan Preman Pensiun!"

Ya, inilah sinetron legend yang pertama kali tayang pada tahun 2015 dan sudah jadi menu wajib untuk menemani penggemarnya pada saat sahur dan menjelang berbuka puasa. Tahun 2025 ini, sinetron Preman Pensiun sudah memasuki musim ke 9.

Entah ide siapa, sinetron yang penuh dengan adegan perkelahian ini malah ditayangkan pada bulan Ramadan, bulan yang mewajibkan orang menahan segala macam nafsu, termasuk nafsu amarah.

Tapi.. apakah sinetron Preman Pensiun ini hanya mengangkat kisah sepak terjang para Preman Bandung?

Ternyata tidak! Ada banyak hal-hal yang menarik dan pelajaran hidup berharga yang bisa kita ambil hikmahnya tanpa merasa digurui.

Preman Pensiun menceritakan perjalanan hidup para Preman meninggalkan dunia hitam yang digelutinya untuk kembali ke jalan yang benar dengan segala macam hambatannya.

Kehidupan masyarakat kecil dengan berbagai latar belakang seperti para Preman ini benar-benar diceritakan secara detil sehingga kita, sebagai penonton, akan terbawa emosi saat menontonnya.

Bagaimana sulitnya kehidupan orang-orang yang tidak terpelajar ini sehingga terpaksa hidup menjadi Preman, Copet, Tukang Parkir, Keamanan Pasar dan lain-lain, berusaha mencari uang untuk menghidupi keluarganya. Sampai pada titik tertentu mereka insyaf dan ingin mendapatkan pekerjaan yang halal.

Hal yang paling menarik adalah cerita Preman Pensiun mengalir lancar dan deras, artinya perpindahan satu adegan ke adegan lain sangat lancar sehingga jika kita tidak nonton satu episode saja maka niscaya akan ketinggalan cerita.

Apalagi, boleh dibilang, tidak ada Pemeran Utama dalam sinetron ini. Semua aktor dan aktris menjadi Pemeran Utama karena masing-masing punya masalah sendiri-sendiri yang diceritakan di sinetron ini. Cukup kompleks tapi tidak membosankan.

Di sisi lain, banyak kata-kata bijak ala Ustad yang diucapkan oleh para Preman yang cocok untuk nuansa bulan Ramadan, misalnya:

  • Di bawah pemimpin yang baik, anak buah bodoh pun ada gunanya. Tapi di bawah pemimpin yang bodoh, pasukan terbaik pun kocar-kacir.
  • Jangan takut kepada siapapun, tapi takutlah kepada orang tua dan Tuhan.
  • Tanggung jawab kamu ke ibu istri kamu sama dengan tanggung jawab kamu ke ibu kamu sendiri.
  • Ketika meninggalkan hal yang kamu anggap buruk, terus kamu berpindah ke hal yang kamu anggap baik, Tuhan tidak serta merta memberi jalan yang mudah, Tuhan akan menguji kesungguhan kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun