Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Penerapan SMK3 untuk Gudang Amunisi dan Lingkungan Sekitarnya

2 April 2024   06:30 Diperbarui: 2 April 2024   07:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah-langkah proses Manajemen Risiko adalah:

  • Perumusan konteks
  • Identifikasi risiko
  • Analisa risiko
  • Evaluasi risiko
  • Mitigasi risiko
  • Pemantauan risiko

Yang semuanya harus terus direview dalam kurun waktu tertentu.

Dengan menerapkan SMK3 maka prosedur-prosedur apapun terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan menjadi jelas dan wajib dijalankan oleh setiap personil.

Manajemen risiko tidak hanya wajib digunakan pengelola gudang saja, tapi masyarakat sekitar juga wajib melakukan analisa risiko.

Misalnya, risiko membangun perumahan disekitar gudang amunisi. Apa potensi bahaya yang dapat terjadi? Bagaimana jika bahaya itu benar-benar terjadi? Tindakan apa yang harus dilakukan? dan seterusnya.

Untuk pembangunan proyek perumahan yang luas seperti kompleks perumahan, sejatinya ada persyaratan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) yang didalamnya terdapat persyaratan Manajemen Risiko.


Lingkungan disini bukan hanya dampak untuk lingkungan hidup sekitar perumahan tapi, dalam arti luas, juga dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan masyarakat yang akan menempati perumahan tersebut.

Karena itu ISO 45001 (Standar SMK3 International) dalam salah satu pasalnya mewajibkan kita untuk membuat dan menerapkan program tanggap darurat.

Dari berbagai referensi, TNI dan Polri telah memiliki dan menerapkan Prosedur SMK3 didalam institusinya karena pekerjaan mereka bersinggungan dengan bahaya K3. Mungkin SOP (Standard Operating Procedure) dan Management Risikonya perlu ditinjau secara berkala (paling tidak setahun sekali) dan mengadakan pelatihan kepedulian (awarness training) untuk personil terkait serta pemangku kepentingan lainnya. 

Dan perlu juga edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya Kesehatan dan Keselamatan sehingga mereka akan berpikir ulang untuk membangun rumah disekitar area-area yang membahayakan.

Tidak dilarang tetapi harus memikirkan risikonya.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun