Tak sesuai.
Salah.
Atau kurang elok.
***
Apapun itu, revolusi mental yang digadang Jokowi adalah sebuah ikhtiar perubahan yang amat sangat sulit terwujud tanpa keinginan serempak dari yang lain. Jika kita memang menginginkan perubahan itu maka sungguh tak pantas membiarkannya sendiri. Terlebih lagi ketika nyata-nyata upaya menyangkal perubahan itu diperagakan gamblang oleh mereka yang ada di tampuk atau di sekitar kekuasaan yang kita limpahkan padanya.
Ada baiknya masing-masing bertanya pada diri sendiri dulu :
Masihkah kalah tak berdaya ketika hak kita sebagai warga diperkosa birokrasi lancung dan pecundang-pecundang yang menguasainya?
Apakah kita tetap berpaling dan enggan mengulur tangan kepada mereka yang nyata dan jelas diperlakukan semena-mena?
Mampukah kita berpisah dan mengambil jarak dari kerabat atau sanak keluarga yang pola, gaya hidup dan prilakunya jelas-jelas tak sebanding dengan kemampuan formalnya?
Daftar pertanyaan ini masih bisa diperpanjang dan diperluas sendiri. Tapi percayalah, kejujuran kita menjawabnya adalah bagian paling awal yang sangat penting untuk menggapai perubahan yang diidamkan.