Mohon tunggu...
Jihad Bagas
Jihad Bagas Mohon Tunggu... Insinyur - inconsistent Writer

Kegiatan baca dan tulis merupakan kegiatan sakral yang nilai spiriualitasnya bergantung pada kandungan apa yang dibaca dan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Pandemi dan Tatanan Sosial di Baliknya

2 April 2020   07:10 Diperbarui: 11 April 2020   09:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: arumsekartaji

Istilah corona atau covid-19 akhir – akhir ini menjadi popular karena wabahnya yang sudah mendunia. Berawal dari ditemukannya kasus pertama kali di China tepatnya di Wuhan, kemudian meluas ke hampir seluruh belahan dunia. Italy, Spantol, Iran, Amreika, bahkan negri kita tercinta Indonesia pun sudah mulai terkena wabahnya.

Fenomena apa sebenarnya ini? Berawal dari sebuah endemi di Wuhan yang kemudian menjadi wabah di China lalu meningkat ke epidemi dan sekarang WHO pun sudah menetapkan bahwa Covid-19 berstatus pandemi. Hanya dalam hitungan bulan, virus Covid-19 sudah berhasil meneror dunia.

Apa memang seganas itu virusnya? Mungkin orang yang memiliki latar belakang ilmu virologi dan seputaran kesehatan lebih bijak untuk menjawabnya. Disini mari coba kita ulas melalui persepsi lain dari pandemi ini.

Banyak saintis yang berpendapat bahwa episentrum Covid-19 ini di daerah pasar hewan kota Hubei provinsi Wuhan (sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51999550).Kawasan yang diasumsikan oleh para ilmuwan adalah kawasan pasar. Dengan fakta bahwa di pasar banyak terjadi interaksi dan dengan kondisi lingkungan yang mungkin tidak steril seperti di Kawasan perkantoran. Ini menjadi logis mengingat tingkat penularan virus ini bisa mencapai 5 – 10 orang perharinya.

Jadi golongan yang pertama terpapar pandemi ini adalah golongan terdepan dalam perputaran ekonomi. Orang – orang yang secara langsung melakukan transaksi dalam menggerakkan roda perekonomian.

Setelah mewabah nasional di China kemudian merebak menjadi pandemi bagi dunia. Di era sekarang ini memang batasan tentang jarak itu menjadi kecil. 

Tiap orang sudah sangat mungkin melakukan perjalanan ke belahan dunia manapun dengan menggunakan perkembangan dari teknologi transportasi seperti pesawat, kapal, maupun transportasi darat lainnya. 

Tapi kita tahu bahwa yang melakukan perjalanan antar negara ini bukan mayoritas dari golongan yang melakukan transaksi perekonomian langsung seperti di Hubei.

Singkat cerita masuk lah Covid-19 ke Indonesia. Berdasarkan rilis informasi dari pemerintah, kasus 1 – 5 positif corona adalah pengunjung di salah satu restoran di daerah depok. Berawal dari warga yang melakukan kontak dengan WNA yang sedang berkunjung ke Indonesia kemudian pemerintah melakukan tracking untuk melacak kemungkingan orang yang terpapar penyakit ini. Lalu dinyatakan lah bahwa telah ditemukan 5 kasus positif corona (sumber).

Bukan beranggapan menyalahkan siapa pembawa sialnya yang menyebabkan masyarakat Indonesia mulai terancam akan pandemi ini. Tapi lebih untuk memberikan kewaspadaan tentang zona penyebaran pandemi ini agar penyebaran dapat dibendung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun