Mohon tunggu...
Jihan Agnel
Jihan Agnel Mohon Tunggu... Penulis - Your secret writer

You matter. No matter what.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ungkapan Terakhir

24 Oktober 2021   00:00 Diperbarui: 24 Oktober 2021   00:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sudah diberikan suratnya?"

"Sudah nin."

"Kamu ketemu dengan dia?" Mata Nini tampak sedikit berbinar.

"Sayangnya engga nin, aku cuma ketemu cucunya. Dia baik. Katanya pak Agung juga sedang berada di rumah sakit dan tiap malam dia akan menemani pak Agung di rumah sakit. Jadi mungkin malam ini suratnya dikasih ke pak Agung."

Nini tersenyum lemah. Namun dari sorot matanya aku tau, Nini merasa lega.

"Non."

"Iya, nin?"

"Ungkapkan segala perasaan. Jangan dipendam ya. Jangan seperti Nini."

Aku tersenyum mendengar ucapan tersebut dari Nini. Bahkan di ujung usianya, Nini masih memberikan aku pelajaran hidup. Aku menatap Nini dengan berlinang air mata. Seluruh emosi yang aku rasakan hari ini tidak lagi mampu aku tahan. Aku takut, ini akan menjadi terakhir kalinya aku akan mengatakan perasaan sayang kepada Nini.

"Aku sayang Nini. Sayang banget."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun