Mohon tunggu...
Jihan Agnel
Jihan Agnel Mohon Tunggu... Penulis - Your secret writer

You matter. No matter what.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ungkapan Terakhir

24 Oktober 2021   00:00 Diperbarui: 24 Oktober 2021   00:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bandung, 2 Maret 2021

"Sial!"

Aku memukul setir mobil. Dua orang petugas lalu lintas berkacamata hitam sedang berjalan santai menuju mobilku yang sudah dipinggirkan. Sebelum mereka datang, tidak henti-hentinya aku mengumpat. Sial!

Salah satu petugas itu mengetuk kaca mobilku. Tanpa perlawanan, aku membuka kaca mobil.

"Selamat siang mba, tau kesalahannya apa?"

"Maaf pak, saya sedang buru-buru. Nenek saya sekarat."

"Semua orang juga pernah buru-buru tapi tetap mematuhi rambu lalu lintas kok mba."

"Tapi saya beneran pak, Nenek saya lagi sekarat."

"Kalau gitu alasannya kasih tau di sidang saja ya. Boleh saya lihat surat-suratnya?"

Dalam hati aku kembali mengumpat dengan keras. Menerima surat tilang karena menerobos lampu merah sembari membayangkan pesan dari Nenek yang sedang di ujung usianya.

Sampaikan surat ini pada alamat ini ya. Bilang, maaf baru bisa mengungkapkannya sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun