Pernahkah Anda naik kapal laut? Pernahkah Anda berhari-hari naik kapal laut? Pertanyaan demikian sering penulis tanyakan kepada orang-orang ketika berbicara tentang perjalanan atau liburan.
Bagi sebagian orang, terutama yang tinggal di daerah kepulauan, naik kapal laut bukanlah sesuatu yang baru. Mereka sudah terbiasa naik kapal untuk tujuan ekonomi, pendidikan, kunjungan keluarga, maupun liburan.
Berbeda dengan mereka yang tinggal di wilayah daratan/pedalaman yang jauh dari perairan, mungkin naik kapal adalah sesuatu yang istimewa. Penulis sering bertanya kepada kaum milenial, ternyata banyak dari mereka malah belum pernah naik kapal laut.
Orang-orang yang pernah berhari-hari naik kapal laut tentu lebih sedikit lagi. Jangankan masyarakat umum, sebagian pegawai di kantor perhubungan laut pun, malah belum pernah berlayar selama beberapa hari di atas laut.
Sebagai negara maritim yang terdiri dari belasan ribu pulau, rasanya aneh jika banyak warga negaranya tidak terbiasa atau bahkan belum pernah naik kapal laut. Sebagai negara maritim, seharusnya aktivitas masyarakat banyak dilakukan di atas laut.
Seorang teman yang bekerja di kantor pelabuhan, menyatakan kerinduannya bisa berlayar dari Sulawesi Utara ke Jakarta (pergi pulang). Harapan itu akan diwujudkan setelah memasuki masa pensiun yang tidak lama lagi.
Penulis yang tidak bekerja di instansi yang berhubungan dengan laut, justru beruntung daripada sebagaian dari mereka yang bekerja di pelabuhan. Sebab, penulis pernah menaiki beberapa kapal laut ketika mengunjungi beberapa pulau dan juga ketika pulang kampung.
Penulis memang memiliki mimpi agar bisa mengelilingi Nusantara dengan menaiki kapal laut. Berhari-hari di atas laut, bekerja/menulis dari dalam kapal, singgah di banyak pulau, merupakan kepuasan yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Banyak orang tidak bisa menghabiskan waktu berlayar selama beberapa hari karena keterbatasan waktu, uang, dan tuntutan pekerjaan. Akan tetapi menurut penulis, hal yang lebih menghalangi adalah tidak tersedianya rute dan minimnya fasilitas perkapalan.
Waktu, uang, dan pekerjaan bisa disesuaikan. Apalagi di zaman digital sekarang, pekerjaan bisa dilakukan dari mana saja. Termasuk dikerjakan dari dalam kapal.