Mohon tunggu...
Jhon Rivel Purba
Jhon Rivel Purba Mohon Tunggu... ASN Peneliti di BRIN

Hidup sederhana dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tiga Hari di Atas Laut, Pengalaman Berlayar Bersama KM Kelud

14 Agustus 2025   15:31 Diperbarui: 15 Agustus 2025   15:43 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KM Kelud bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok (Dokumentasi pribadi, 2024)

Penumpang 2A, meskipun sendiri, tidak perlu khawatir meninggalkan kamar karena barang pribadi bisa disimpan di lemari. Hal ini berbeda dengan kelas ekonomi, penumpang tidak memiliki lemari. Mereka berada di ruang besar yang dihuni banyak penumpang.

Fasilitas di dalam KM Kelud cukup baik, sehingga perjalanan selama tiga hari rasanya hanya sebentar. Di luar kamar, banyak fasilitas yang bisa dinikmati oleh penumpang. Ada yang gratis dan ada juga yang berbayar.

Ada tempat makan/restoran, kafe, karaoke, mushola, bioskop mini, bermain gim, tempat pengambilan air panas, dan tempat duduk di bagian atas  untuk melihat pemandangan sambil menikmati tiupan angin.

Semua penumpang mendapatkan jatah makan tiga kali sehari,  dari pagi 9 November hingga pagi 11 November 2024. Tempat makan kelas 1 dan 2 di ruangan khusus/restoran dengan fasilitas prasmanan, sedangkan makanan untuk kelas ekonomi dibagikan oleh petugas dengan menu yang sama.

Menu sarapan di KM Kelud (Dokumentasi pribadi, 2024)
Menu sarapan di KM Kelud (Dokumentasi pribadi, 2024)

Hal yang menarik adalah ketika bisa bekerja dari dalam kapal. Bagi penulis, keberadaan di kapal tidak menghalangi pekerjaan. Bahkan bisa lebih produktif. Bekerja dari dalam kapal bisa dilakukan di dalam kamar maupun di kafe.

Sayangnya, pelayaran dari Jakarta menuju Medan tidak singgah di beberapa tempat sesuai dengan harapan penulis. Kapal hanya singgah bersandar di Batam selama kurang lebih lima jam. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk menikmati daratan/kota setelah dua hari di atas lautan.

Selain minum kopi di warung dekat pelabuhan, penulis juga ingin berkeliling di Kota Batam. Berhubung belum pernah ke Batam sebelumnya, penulis pun memesan taksi online untuk mengunjungi pasar. Namun, sopir tersebut menawarkan penulis mengelilingi Kota Batam dengan bayaran yang masuk akal.

Setelah mengelilingi Kota Batam sambil mencari informasi seputar Batam, penulis pun tidak lupa membeli oleh-oleh. Setelah itu kembali ke kamar di dalam kapal laut.

Singgah di Batam (Dokumentasi pribadi, 2024)
Singgah di Batam (Dokumentasi pribadi, 2024)

Pelayaran dari Batam ke Medan terasa lebih cepat. Sebelum bersandar di Medan, sudah ada penjualan tiket bus/angkutan, sehingga setelah tiba di Medan, penumpang tidak perlu lagi mencari/membeli tiket. Hal ini sangat membantu penumpang mendapatkan kepastian tiket menuju tujuan. Hal ini sangat membantu apalagi bagi mereka yang membawa barang dalam jumlah yang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun