Pada umumnya pasar yang berada di dekat pelabuhan pasti berkembang karena menjadi pintu masuk berbagai barang dari seberang lautan. Pasar Minahasa yang berdekatan dengan pelabuhan membuat distribusi barang lebih cepat, mudah, lancar, dan efisien.
Barang-barang yang dibongkar dari perahu/kapal di Pelabuhan Manado bisa langsung disalurkan ke Pasar Minahasa atau ke gudang-gudang dan pertokoan di sekitar pelabuhan.
Pasar Minahasa yang berdekatan dengan pelabuhan semakin ramai dikunjungi oleh pelaut, pedagang, buruh, penumpang, pembeli, dan wisatawan. Interaksi tersebut membuat pasar menjadi titik pertemuan berbagai budaya.
Sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan, banyak pemukiman yang berdiri tidak jauh dari Pasar Minahasa. Baik pemukiman orang Eropa, Cina, India, Arab, masyarakat lokal, dan pendatang/pedagang.
Tidak sedikit pedagang (terutama Cina dan Arab) memilih berdagang di Manado karena daerah ini dinilai lebih aman dibandingkan dengan daerah lain seperti Sangir Talaud. Sebagai pusat pemerintahan, Manado dan termasuk Pasar Minahasa, memiliki pengamanan yang cukup baik.
Selain itu, pembangunan jaringan jalan raya ke pedalaman dan jaringan pelabuhan, membuat Pasar Minahasa menjadi lebih berkembang. Barang-barang impor dari luar yang dijual di sekitar Pasar Minahasa dapat disalurkan ke pasar-pasar yang ada di Manado maupun pedalaman.
Di sisi lain, hasil-hasil pertanian dan komoditas dari pedalaman akan lebih mudah disalurkan ke pasar yang ada di Manado dan diekspor lewat Pelabuhan Manado. Dalam hal ini, Pasar Minahasa menampung hasil pertanian dari wilayah pedalaman.
Bila kita lihat peta Manado pada masa kolonial, banyak terdapat gudang-gudang di dekat pelabuhan atau di sekitar Pasar Minahasa. Gudang-gudang tersebut menampung barang-barang impor dan juga ekspor sebelum dikapalkan. Diantaranya adalah gudang kopi dan kopra.
Di sekitar Pasar Minahasa terdapat toko-toko milik Cina, India, dan Arab yang menjual barang-barang impor. Diantaranya adalah tekstil dan peralatan rumah tangga.