Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pertumbuhan Ekonomi Menurun, Lambatnya Investasi dan Ekspor dan Kepastian Pasca Pemilu

7 Mei 2019   13:54 Diperbarui: 8 Mei 2019   12:41 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Sumber : kompas.com

Setelah pemilu selesai, pemerintah sudah bisa mengembalikan fokusnya dalam peningkatan investasi, terutama dari sektor swasta dan luar negeri. Dengan adanya kepastian tentang pemerintahan terpilih dan merendahnya suhu perpolitikan, investor memiliki kepastian proyeksi ekonomi, politik dan regulasi yang jelas dalam menanamkan investasinya. Dengan demikian, angka investasi bukan tidak mungkin akan bisa melampaui 7%.

Pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai angka cukup tinggi pada kuartal III/2019 dan kuartal IV/2019. Hal tersebut dipicu oleh adanya arus investasi yang masuk setelah terbentuknya pemerintahan baru. Akselerasi ini dipicu oleh optimisme investor terhadap penyelenggaraan pemilu di Indonesia sehingga pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan bisa mencapai 5,1 hingga 5,3%.

Demikian juga dengan konsumsi rumah tangga, momentum Ramadhan dan Idul Fitri akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I tahun 2019. Hal yang sama juga akan meningkat disektor ritel dengan momentum yang sama.

Ke depan, bauran kebijakan BI terus ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan turut menopang pertumbuhan ekonomi. Bauran kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait juga akan senantiasa diperkuat guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. 

Soal ekspor, terutama komoditas utama kita seperti kelapa sawit, karet dan batu bara, indonesia perlu mewaspadai pertumbuhan ekonomi dari mitra dagang utama seperti Tiongkok, Jepang, India dan Singapura, serta perhatian terhadap berbagai sentimen yang mewarnai sektor pedagangan kedepannya. Salah satunya adalah Indonesia perlu mewaspadai kampanye negatif terhadap CPO (Crude Palm Oil/Minyak sawit mentah) yang diberikan oleh Eropa, Indonesia perlu mendapatkan kepastian yang lebih baik lagi.

Iklim investasi yang baik bagi para investor, peningkatan ekspor kepada semua negara mitra dan pencarian mitra dagang yang baru, konsumsi rumah tangga akan menjadi peluang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian terlebih pasca pesta demokrasi yang sudah selesai pada April lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun