Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Palapa Ring, Tol Langit Masa Kini, dan Akselerasi Ekonomi Digital

26 Januari 2019   15:46 Diperbarui: 26 Januari 2019   19:24 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi Palapa Ring yang menyatukan Indonesia lewat telekomunikasi. sumber : ekonomisumsel.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di era pemerintahannya sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan berbagai infrastruktur. Mulai dari infrastruktur yang kasat mata seperti di darat dengan jalan tol, pelabuhan, bandara, jalur kereta api yang baru, bendungan, dan lain-lain. Jika sebelum era Jokowi kita sudah terbiasa mendengar nama tol (jalan berbayar yang berada di daratan), pada awal pemerintahan Jokowi dipopulerkan sebuah nama yang tak kalah keren. Namanya Tol laut. 

Tol laut bukan berarti jalan tol yang berada di tengah lautan yang memanjang dari ujung hingga ujung lepas pantai. Tol laut merupakan konsep pengangkutan logistik yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di seluruh nusantara dengan menggunakan kapal-kapal yang bermuatan besar. Dengan demikian, harga-harga barang dan jasa yang didistribusikan bisa menjadi lebih murah karena konsep sekali angkut. Pada saat yang sama juga, mobilitas barang dan manusia akan semakin lebih cepat dari suatu daerah ke daerah lain. 

Saat ini, ada lagi sebuah konsep "tol" yang ditujukan untuk memperlancar sistem komunikasi seluruh daerah Indonesia. Namanya "Tol Langit". Konsepnya tentu bukanlah seperti jalan tol yang berada di langit. Tol langit merupakan kelanjutan dari adanya tol laut dengan udara. 

Tol langit ini merupakan sebuah istilah yang dimaksudkan karena kehadiran sinyal telepon dan internet ke berbagai pelosok negeri, terutama Indonesia timur sehingga satu sama lain antar daerah di Indonesia bisa saling berkomunikasi secara cepat dan efektif dengan menggunakan infrastruktur telekomunikasi.

Tol langit ini merupakan bagian dari proyek Palapa Ring yang sudah hampir rampung dibangun khususnya di Indonesia bagian timur. Proyek senilai Rp 7,7 Triliun ini ditargetkan akan sudah selesai pada tahun 2019. Palapa Ring di Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Indonesia Barat, Tengah dan Timur sesuai dengan pembagian zona waktu di Indonesia.

Zona barat memiliki panjang 2.275 Km yang sudah dibangun sejak tahun 2016 lalu dan sudah dipakai sejak Maret 2018 lalu. Begitu juga dengan Palapa Ring Zona tengah yang sudah diresmikan dan digunakan sejak Maret 2018 lalu, memiliki panjang 2.995 km. 

Khusus untuk zona timur yang memiliki panjang jaringan 6.878 Km baru selesai 89%, ditargetkan pada tahun 2019 akan selesai dan keseluruhan Indonesia barat, tengah dan timur akan memiliki koneksi yang tersambung secara "real time" minimal dengan layanan konektivitas 4G.

Konektivitas Palapa Ring yang dipopulerkan dengan tol langit ini memastikan bahwa seluruh indonesia termasuk ke daerah terluar dan terdalam sekalipun akan mampu dijangkau oleh koneksi internet supercepat dengan kecepatan minimal 30 mbps. 

Kecepatan internet indonesia pada tahun 2018 yang berada di peringkat 108 dunia dengan rata-rata kecepatan 10,53 mbps akan naik peringkat ke posisi 94 dengan rata-rata kecepatan internet 15,52 mbps. Kecepatan internet ini memang masih jauh jika dibandingkan dengan negara Singapura yang berada diperingkat pertama dengan kecepatan 190,94 mbps. 

Akselerasi Ekonomi Digital 

ilustrasi mudahnya belanja apapun lewat online. sumber : presiden.co.id
ilustrasi mudahnya belanja apapun lewat online. sumber : presiden.co.id
Mega proyek Palapa Ring ini secara positif akan memungkinkan pergerakan ekonomi digital Indonesia. Selain sebagai penyambung komunikasi internet antar daerah secara cepat dan real time, tersambungnya seluruh daerah Indonesia dalam jaringan telekomunikasi akan membuat seluruh sektor kehidupan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Akses internet yang memadai akan bisa meningkatkan ekonomi digital secara positif.

Akses internet yang memadai ke daerah terpecil sekalipun akan membuka peluang digitalisasi bagi usaha kecil dan menengah, seperti apa yang telah terjadi di Indonesia barat dan tengah. Akses internet yang meningkat secara signifikan ini jelas akan meningkatkan pembelanjaan alat, teknologi informasi, dan komunikasi. 

Pembelanjaan dan kepemilikan terhadap alat, teknologi informasi, dan komunikasi ini akan mendorong warga secara perlahan-lahan untuk melakukan berbagai aktivitas didalamnya, seperti mengolah data, mengerjakan berbagai pekerjaan baik korporasi maupun pribadi, menggunakan media sosial, hingga menggunakan internet sebagai sarana untuk melakukan berbagai transaksi atau zaman sekarang disebut "belanja online".

Terkhusus untuk Indonesia Timur, akses internet yang masih kurang memadai memang sangat dibutuhkan perubahaannya secara cepat. Saat ini saja, geliat transaksi e-commerce dari Indonesia Timur sudah sangat luar biasa perkembangannya. Tidak sedikit orang dari Indonesia Timur mengikuti gaya dan tren masa kini yaitu ikut berbelanja online di berbagai e-commerce yang sudah berkembang pesat saat ini. 

Mereka yang sudah bertransaksi secara online memang sebagian besar berasal dari pusat kota di Indonesia Timur seperti Jayapura, Ambon, Sorong, dan Monokwari. Potensi untuk meningkatkan jumlah transaksi yang berasal dari kota kecil bahkan pedesaan akan semakin terbuka dengan rampungnya proyek yang merupakan salah satu wujud dari Nawacita Indonesia ini. Peningkatan pengguna dan penikmat e-commerce yang sudah menjadikannya sebagai gaya hidup akan berpengaruh terhadap GDP Indonesia secara positif. 

Menurut berbagai penelitian, setiap adanya pembelanjaan dan pengunaan teknologi informasi dan komunikasi sebesar 10%, maka akan berkorelasi positif terhadap GDP minimal senilai 3%. Dalam korelasi tersebut, ada perubahan dalam proses yang berlangsung dengan lebih cepat dari sebelumnya. Apalagi didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara yang makin memadai sehingga mempercepat proses logistik dan pengiriman barang dari produsen ke konsumen.

Pada tahun 2020, perekonomian bidang digital Indonesia akan menyentuh angka 130 Miliar Dollar AS. Dengan demikian, ekonomi digital Indonesia akan memiliki peranan vital dalam menyumbang PDB Indonesia sebesar 11-12 persen. 

Sebuah sumbangan yang sangat besar dari sebuah sektor yang memanfaatkan koneksi internet yang cepat. Untuk 5 tahun kedepannya bahkan diprediksi akan memberi sumbangan lebih dari 30%, baik dari transaksi yang dihasilkan, income, dan pajak yang diregulasikan oleh pemerintah terhadap seluruh transaksi dan toko e-commerce. 

Tersambungnya Palapa Ring secara utuh merupakan perwujudan dari Nawacita Indonesia dan sila ke 3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia  dan sila ke 5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Palapa Ring yang bisa menyatukan seluruh daerah di Indonesia dengan komunikasi layakan telekomunikasi yang cepat dan real time membuat kesenjangan akan semakin berkurang seperti yang terjadi selama ini, Indonesia barat dengan timur memiliki kesenjangan yang teramat tinggi. 

Berkurangnya kesenjangan merupakan perwujudan dari upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia, sebab Indonesia itu tak ubahnya dengan tubuh manusia, satu kesatuan dimana seluruh anggota tubuh harus mendapatkan kualitas hidup yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun