Mohon tunggu...
jezzi janfrisman
jezzi janfrisman Mohon Tunggu... anak sma

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kopi dan Pentingnya Dalam Revolusi Perancis

27 Agustus 2025   21:38 Diperbarui: 27 Agustus 2025   21:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kopi punya fungsi yang cukup signifikan dalam konteks Revolusi Prancis, bukan sekadar minuman pengusir kantuk. Di abad ke-18, kafe di Paris berperan sebagai pusat interaksi lintas kelompok masyarakat---pedagang, intelektual, hingga kaum revolusioner sering bertemu di sana. Di ruang-ruang ini berlangsung diskusi intensif tentang filsafat, politik, ekonomi, serta gagasan-gagasan baru seperti kebebasan dan kesetaraan. Dengan kata lain, kafe dan kopi tidak lagi sekadar menjadi gaya hidup, melainkan juga perangkat penting dalam konstruksi wacana sosial yang mendorong perubahan besar.

Selain itu, harga kopi yang relatif murah serta akses yang mudah mempercepat proses penyebaran ide. Berbeda dengan konsumsi anggur yang cenderung eksklusif di kalangan bangsawan, kopi bisa dinikmati oleh siapa pun. Implikasinya, gagasan-gagasan revolusioner tidak hanya berputar di ranah kaum intelektual, namun turut menjangkau pedagang, pekerja, dan warga biasa. Dalam konteks ini, kopi berfungsi sebagai medium demokratisasi pengetahuan.

Beberapa tokoh utama Revolusi Prancis seperti Robespierre, Danton, dan Marat diketahui sering terlibat dalam diskusi di kafe-kafe sambil menikmati kopi. Di lokasi inilah strategi politik dirumuskan, kritik terhadap monarki dikembangkan, serta isu hak asasi manusia diperdebatkan secara kritis. Kafe secara fungsional menjadi "kantor pusat" informal revolusi, yaitu ruang di mana ideologi radikal bertumbuh dan terintegrasi dengan keresahan masyarakat terhadap sistem feodal yang tidak adil.

Secara keseluruhan, kopi berkembang menjadi simbol kebangkitan intelektual dan katalis perubahan sosial. Melalui kebiasaan minum kopi di kafe, muncul solidaritas, keberanian untuk melawan otoritas, dan penyebaran gagasan revolusioner. Tanpa adanya ruang diskusi yang ditopang oleh budaya ngopi, perkembangan Revolusi Prancis kemungkinan besar tidak akan secepat dan sedalam itu. Jadi, secangkir kopi pada abad ke-18 memiliki peran strategis jauh melampaui fungsi konsumsi biasa---ia berkontribusi langsung pada dinamika revolusi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun