Mohon tunggu...
nicknameisjess
nicknameisjess Mohon Tunggu... student

Jessica Nhi Aurelya (13) - XII MIPA 8

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jalan Keselamatan atau Jalan Kesesatan?

6 Februari 2025   13:55 Diperbarui: 6 Februari 2025   15:14 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sekian banyak kepercayaan yang ada di Indonesia, tidak semua ajaran dapat membawa para pengikutnya menuju jalan keselamatan. Namun, nyatanya tidak sedikit dari aliran-aliran tersebut justru menggotong para pemercayanya menuju jalan kesesatan. Beberapa di antaranya mengajarkan doktrin yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terselip dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pengertian Aliran Sesat

Aliran sesat adalah kelompok atau sekte yang mengajarkan doktrin yang berlawanan dengan prinsip-prinsip dasar agama yang diakui. Dalam catatan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tercatat ada lebih dari 300 aliran sesat yang telah teridentifikasi di Indonesia. Mereka seringkali mengklaim memiliki pemahaman spiritual yang lebih tinggi, namun pada kenyataannya mereka menyesatkan para pengikutnya.

Contoh Aliran Sesat di Indonesia
Beberapa contoh aliran sesat yang sempat menggemparkan Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Kerajaan Ubur-Ubur: Dianggap menyimpang karena ajaran dan praktek ritual keseharian menyimpang yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Sekte ini dipimpin pasangan suami-istri yang mengakui diri mereka sebagai jelmaan tokoh mitologis.

2. Lia Eden (Salamullah): Mengajarkan bahwa semua agama itu benar dan mengklaim sebagai reinkarnasi Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus. Ajaran ini mencakup kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

3. Puang Lalang (Maha Guru): Secara implisit mengaku sebagai rasul dan mengajarkan bahwa Tuhan itu jamak. Juga, umatnya diharuskan membayar iuran untuk mendapatkan "tiket surga".

Antara Sosial dan Kebudayaan

Tentu saja, kemunculan aliran-aliran ini tidak hanya menimbulkan dampak pada diri individu, melainkan juga berpotensi menciptakan ketegangan sosial di tengah masyarakat. Salah tafsir terhadap ajaran agama yang benar seringkali menyebabkan intoleransi dan eksklusivitas antar kelompok. Sehingga, hal tersebut berpotensi memicu konflik dan perpecahan pada komunitas.

Pentingnya Pendidikan Agama

Demi melawan penyebaran aliran sesat, diperlukan pendidikan agama berbasis nilai-nilai universal, seperti toleransi, keadilan, dan kedamaian. Jelasnya, masyarakat perlu diwadahi untuk memahami prinsip keagamaannya agar dapat membedakan antara jalan keselamatan dengan kesesatan. Selain itu, interaksi antar umat beragama juga sangat penting dalam meningkatkan toleransi antar berbagai kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun