Mohon tunggu...
Jenitriana TimoNaonbasu
Jenitriana TimoNaonbasu Mohon Tunggu... Guru - Berproses

Usia 23 tahun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Menyayat Kalbu

6 Desember 2021   21:40 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekuntum kisah berseri merekah laksana sakura menyambut salju

Menjadi sirnah ditelan bencana mala petaka yang amat dhasyat

Isah indah jutaan jari lembut saling beradu

Sudahlah hanyut dihempas ombak menuju puing kenangan

Suara indah menggaung merdu saling sapa terucap jadi tersirat

Sukma tak lagi mampu merajut kasih dalam pelukan hangat

Perih memandang nisan tersusun rapih mengisyaratkan sudah jadi kenangan

Mata bercucuran air mata siang malam tiada henti

Sebab mala petaka menimpa rakyat, sebuah mala petaka yang amat besar

Bila masuk kota terpampang orang merana kelaparan 

Termenung dalam keheningan, berangan keindahan kembali nyata 

Kala pungguk merindukan bulan, bisalah hanya harapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun