Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kondisi Negeri Kacau, Belarusia Rela "Membajak" Pesawat Demi Seorang Jurnalis

25 Mei 2021   16:31 Diperbarui: 26 Mei 2021   16:29 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman Protasevich, kedua dari kiri, ditangkap aparat keamanan Belarusia pada 26 Maret 2017 | Foto diambil dari Kompas/Sergei Grits

Pada 5 November 2020, Protasevich dan Pucila dituduh mengorganisir kerusuhan massal, tindakan melanggar ketertibatan umum, dan hasutan pemusuhan sosial. 

Pada 19 November 2020, KGB yang merupakan Dinas Intelijen Uni Soviet memasukkan Protasevich kedalam daftar teroris dengan alasan sebagai dalang dari kerusuhan masal.

Pendukung oposisi Belarusia turun ke jalan menuntut pengunduran diri Lukashenko pada 6 September 2020 | Foto diambil dari Kompas/AP Photo
Pendukung oposisi Belarusia turun ke jalan menuntut pengunduran diri Lukashenko pada 6 September 2020 | Foto diambil dari Kompas/AP Photo

Demonstrasi menolak hasil pemilihan umum

Alexander Lukashenko adalah Presiden Belarusia yang mulai menjabat sejak tahun 1994 hingga sekarang. 2 bulan lagi, Lukashenko resmi duduk di posisi tersebut selama 27 tahun. Ia dikenal sebagai seorang diktator dan memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah Rusia.

Pada Agustus 2020, Lukashenko kembali menjabat posisi presiden yang ke-6 kalinya setelah memenangkan pemilu melawan Sviatlana Tsikhanouskaya. Tsikhanouskaya adalah aktivis Hak Asasi Manusia sekaligus politikus perempuan yang berusia 38 tahun.

Hasil pemilihan ini pun ditolak masyarakat Belarusia sekaligus Uni Eropa karena klaim pengunaan kekerasan, penindasan, dan penipuan selama pemilu berlangsung. Penolakan tersebut dilanjutkan dengan demonstrasi di Belarusia.

Sejak 24 Mei 2020, demonstrasi dilaksanakan dengan tuntutan berupa: pengunduran diri Lukashenko, pemilu yang bebas dan adil, berakhirnya kebrutalan polisi, penghitungan ulang pemilu, sekaligus pembebasan tahanan politik. Hingga sekarang, demonstrasi masih terjadi.

Kantor HAM PBB menyatakan terdapat 450 kasus penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap demonstran, serta pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Tsikhanouskaya terpaksa melarikan diri ke Lituania karena bahaya yang mengancamnya sebagai ketua kelompok oposisi yang melawan Lukashenko.

Bersama dengan Protasevich, Tsikhanouskaya beserta kelompok oposisi sekaligus masyarakat Belarusia bekerja sama untuk meruntuhkan pemerintahan diktator di Belarusia.

Sebuah video yang berisi pengakuan Protasevich dirilis di media Belarusia | Foto diambil dari TheSun
Sebuah video yang berisi pengakuan Protasevich dirilis di media Belarusia | Foto diambil dari TheSun

Pembajakan yang ‘diorkeskan’ oleh Belarusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun