Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kondisi Negeri Kacau, Belarusia Rela "Membajak" Pesawat Demi Seorang Jurnalis

25 Mei 2021   16:31 Diperbarui: 26 Mei 2021   16:29 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman Protasevich, kedua dari kiri, ditangkap aparat keamanan Belarusia pada 26 Maret 2017 | Foto diambil dari Kompas/Sergei Grits

Pada tanggal 23 Mei 2021, Protasevich berencana terbang kembali ke Lituania setelah menyelesaikan liburan bersama kekasihnya di Yunani sekaligus menghadiri forum ekonomi bersama Tsikhanouskaya.

15 menit sebelum pesawat tiba di Lituania, pesawat justru berbelok tajam dan pilot mengumumkan bahwa pesawat dari maskapai Ryanair harus mendarat di Minks, Ibu Kota dari Belarusia.

Para saksi melihat Protasevich mengambil tas berisi laptop sekaligus ponselnya dan memberikannya kepada Sofia Sapega, seorang mahasiswi asal Rusia yang diperkirakan adalah kekasih Protasevich. 

Saksi juga melihat Protasevich yang marah, gugup, stres, dan panik setelah mendengar pengumuman dari pilot. Ia bahkan mengatakan kepada sejumlah penumpang bahwa ia akan dihukum mati.

Menurut pernyataan pilot pesawat tersebut, mereka diberi tahu oleh menara pengawas di Minsk supaya segera mendarat di Minsk karena ada ancaman. Sebuah jet tempur juga diutus untuk mengawal pesawat tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belarusia bahkan menyatakan bahwa pendaratan paksa pesawat tersebut dikarenakan Hamas mengirimkan surat soal bom di pesawat tersebut. Namun Hamas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan tidak ada hubungan dengan pembajakan ini. Bom juga tidak ditemukan setelah dilakukan pengecekkan. 

Setelah mendarat, Protasevich turun bersama Sapega dan 4 orang yang diduga sebagai agen intelijen yang diutus untuk membuntuti. Kabar terakhir dari Protasevich diberikan lewat sebuah video pengakuannya bahwa ia telah mengorganisir demo anti-pemerintah. Diyakini ia dipaksa melakukan video pengakuan tersebut.

Petugas keamanan membawa seekor anjing pengendus untuk memeriksa bagasi penumpang Ryanair dari Athena menuju Lituania | Foto diambil dari Kompas
Petugas keamanan membawa seekor anjing pengendus untuk memeriksa bagasi penumpang Ryanair dari Athena menuju Lituania | Foto diambil dari Kompas

Karena tindakan pembajakan pesawat ini, Belarusia dibanjiri kecaman dari negara anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, hingga Kanada. Sanksi pun diberikan dengan maksud menuntut Belarusia untuk bertanggung jawab dan membebaskan Protasevich. 

Kejadian dimana Belarusia ‘berhak’ memutarbalikkan pesawat hanya karena kepentingan politiknya juga menyebabkan negara lain meningkatkan alarm keamanannya. Kejadian ini menjadi bukti wilayah udara Belarusia yang tidak aman untuk dilintasi. 

Bukanlah tidak mungkin kejadian serupa, dimana pesawat yang melintansi langit Belarusia, dipaksa untuk mendarat karena alasan yang tidak masuk akal. Untuk menangkap Protasevich, seorang jurnalis dan aktivis pro oposisi, Belarusia rela memalsukan ancaman bom dari Hamas hingga mengirimkan jet tempur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun