Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Buku Candu Bagiku

7 April 2011   12:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:02 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di SMP saya baca serial Empat Sekawan karya Enyd Blyton  kalau tidak salah pinjam di perpusda. Serasa ikut berpetualang di Inggris bersama Anne, Georgina, Andy dan waduh satunya lupa!

Di SMA saya jadi anggota Perpusda (Perpustakaan Daerah). Di sana saya bisa pinjam buku Trio Detektif Alferd Hitchok. Saya juga baca karya-karya Nh. Dini yang saya kagumi dan kelak saya menulis skripsi tentang tokoh perempuan dalam novel-novelnya.

Kegemaran saya membaca benar-benar terpuaskan ketika saya kuliah di FPBS IKIP Yogyakarta. Apa lagi jurusan saya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memang menuntut mahasiswanya untuk  membaca novel, cerpen, puisi, essay. Di sinilah saya berkenalan dengan pengarang-pengarang hebat Indonesia dan dunia melalui karya mereka. Saya baca Burung-Burung Manyar Romo Mangunwijaya, Canthing Arswendo Atmowiloto, Pada Sebuah Kapal Nh. Dini, Para Priyayi Umar Kayam, Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari.

Saya juga mengenal Ernest Hemingway walau baca terjemahannya Lelaki Tua dan Laut.

Ada pula pengarang yang karyanya dianggap mendobrak  kempanan seperti Iwan Simatupang (Merahnya Merah, Koong, Kemarau, Tegak Lurus dengan Langit), Putu Wijaya (Cas Cis Cus, Pabrik, Semar), Danarto (Adam Ma'rifat, Gergasi). Penyair yang mengangkat dirinya menjadi Presiden Penyair Indanesia   Sutardji Chalzoum Bachri dengan kumpulan puisinya Batu, Kapak.

Penyair lain yang saya baca puisinya dan saya pelajari Rendra (Blues untuk Bonie, Sajak-Sajak Sepatu Tua), Sapardi Djoko Damono (Perahu Kertas, Pisau), Chairil Anwar (Deru Campur Debu, Aku).

Bahkan saya berkesempatan berjumpa dengan pengarang Ibu Nh. Dini dan Bapak Umar Kayam. Penyair saya berkesmpatan untuk  melihat pembacaan puisi mereka di Gelanggang UGM dalam rangka Malam Solidaritas Palestina Sutardji Chalzoum Bachri dan Emha Ainun Najib. Dengan Emha juga sempat berbincang-bincang.

Rasa-rasanya semua karya sastra dan buku yang saya baca mempengaruhi pandangan tentang hidup dan cara saya memandang atau menjalani kehidupan.

Namun saya justru sangat terkesan dengan buku karya Cliford Geerzd yaitu Abangan, Santri dan Priyayi. Buku ilmiah dan hasil penelitian ini sangat menarik, enak dibaca, lucu, menghibur. Serasa dan seasyik baca novel. Demikian pula buku Folklor karya James Dananjaya malah membuat saya tertawa saking lucunya saat menuliskan humor mahasiwa dan humor pendeta dan kiyai.

Saya tidak puas hanya menjelajahi perpustakaan IKIP, saya juga sering ke perpustakaan Fakultas Sastra UGM, saya tinggal jalan kaki dari tempat kos saya di Karangmalang, lewat lembah dan danau UGM menyeberang jalan samapailah saya di Fakultas Sastra UGM. Jika ada buku yang sangat menarik saya tinggal pinjam untuk dicopy dengan meninggalkan kartu mahasiswa saya. Saya foto copy di Kopma UGM.

Saya juga suka ke perpustakaan wilayah yang ada di jalan Malioboro. Kalau jalan-jalan di Malioboro sudah lelah saya akan mampir ke perpus wilayah dan baca majalah atau buku-buku kuno yang susah dicari di tempat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun