Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan... Aku Letih

25 September 2020   19:57 Diperbarui: 25 September 2020   20:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedari pagi mengulek mimpi yang hanya mimpi

Di dalam cobek batu penuh kenangan pedas

Bawang merah dan bawang putih

Mengumpan mata sedikit mengalir dalam bening

Atap sudah bocor

Kaki masih kotor

Menyapu lantai berbekas comberan dari selokan

Jemuran tak kunjung kering

Nasib tak jua berpaling

Untuk kami yang enggan berlari

Diluar hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun