Mohon tunggu...
Mas Ahmad Zain
Mas Ahmad Zain Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat super akhir, giat mencari yang kinyis2..dan dikala senggang ku menulis,\r\nmenulis ala kadarnya yang penting bisa dibaca.\r\n\r\nAHMAD ZAIN (calon Sarjana Psikologi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Mu Sang Angin..

8 September 2011   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jarum jam terus berputar seakan sombong melangkah. dia melewati segala sesuatu yang ada di sekitarnya. jalannya bagaikan kilatan halilintar di musim penghujan. dia hanya meninggalkan jejak-jejak derita dalam taman asmara ku. sebuah taman yang sudah sekian lama tidak berpenghuni. taman ini sudah menjadi menjadi rangkaian taman yang hampir mati terkapar karena tak kunjung disirami oleh tetesan-tetesan air cinta yang mulia.

Disela hampir musnah nya semua taman-taman cinta ku. Atas restu Allah datanglah Hembusan angin, dan dia datang tak pernah ku kira. hembusan ini datang mengisi ruang sepi tak bertuan. menyapa ku dengan lembut dan ramah sekali. aliran angin yang tak pernah ku kira sebelumnya. aku terperanjat, aku seakan sedang bermimpi. hembusannya sangat menyegarkan, dapat memberi suntikan roh baru bagi ku. hari demi hari hembusan nya semakin terasa menyejukan. hal ini membuat jasad ku semakin terbuai oleh angan-angan masa lalu. rangkaian masa lalu yang teramat manis untuk di singkirkan.

Semilir sejuknya sangat meneduhkan alam sadar dan alam rohaniah ku....

Kini ada sebuah oase yang menyegarkan di taman cinta ku. oase itu hadir karena hembusan angin yang meneduhkan. walau tertatih aku ingin merubah segala sesuatu nya menjadi nyata, bukan sekedar oase yang menggiurkan diawal saja. setapak demi setapak ku mulai mendekati sumber oase itu. dengan bersandar pada Tali Allah yang Kuasa, aku terus berjalan, terus menyibak debu-debu yang berterbangan di sekitar oase itu. walau di iringi oleh ribuan tetes air mata ini, karena alam logika berkata tidak mungkin kamu dapatkan hembusan angin itu.. meskipun demikian, dengan mengiba pada kasih sayang Allah sang Maha Cinta dan berbalut niat suci nan bersih ini ku teruskan perjalanan ini seraya terus menendangkan okestra pengisi relung hati, walau ku dendangkan di dalam hati..

sebelum kau ludahi aku, dan sebelum kau robek hati ku..

AKU BISA MEMBUAT MU JATUH CINTA KEPADA KU..

beri aku sedikit waktu, agar cinta datang karena telah terbiasa...

seraya ku akan yakin kan alam dunia dan akhirat , bila sosok ini

pantas menjadi pendamping mu untuk bersama

meneduhkan dunia yang fana ini..

**Ahmad Zain**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun