Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diganggu Buto Ijo Penunggu Pohon Nangka

1 Desember 2020   16:44 Diperbarui: 1 Desember 2020   17:04 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

selain mengurus kebersihan halaman juga merawat kebun yang lumayan luas yang ada di belakang rumah induk keluarga Pak Burhan.

Tanpa basa-basi, Pringgo menceritakan kejadian mistis yang semalam dialaminya kepada Mbah Sarijo. "Sampeyan sudah cerita sama Mas Kuntoro dan Purnomo ?" tanya Mbah Sarijo ketika selesai mendengar cerita Pringgo.

Pringgo menggeleng sambil menjawab jika dirinya tak bercerita apapun kepada Kuntoro dan Purnomo.

"Mas Pringgo masih ingat kalau di kebun ini ada pohon nangka yang sudah tua yang lebar batang kayunya lebih dari semeteran?" tanya Mbah Sarijo. Mendengar pertanyaan Mbah Sarijo itu Pringgo jadi teringat jika di kebun milik Pak Burhan ini dulu memang ada sebuah pohon nangka yang sudah tua dan besar.

Pohon nangka yang besar itu selain dikenal dengan buahnya yang manis dan jika sedang musimnya bisa menghasilkan puluhan buah yang ukurannya besar-besar, juga dikenal karena keangkerannya. Pohon nangka yang tua itu juga menjadi rumah makhluk halus yang disebut Buto Ijo.

Dulu ketika masih SMP, Purnomo pernah pingsan gara-gara melihat sosok Buto Ijo itu menampakkan dirinya duduk di salah satu dahan pohon pada sore hari. Waktu itu Purnomo sedang akan memanjat pohon nangka untuk mengambil layang-layang yang putus benangnya dan tersangkut di pohon itu. Namun alangkah terkejutnya Purnomo ketika matanya memandang ke atas dan dilihatnya ada sosok yang bertubuh besar dan berwarna hijau dengan rambut yang riap-riapan, mata merah sebesar apel yang melotot tengah menatap tajam kearahnya sambil memamerkan taringnya.

Melihat penampakan itu, Purnomo menjerit kaget dan selanjutnya pingsan. Untung saja waktu Kuntoro, Pringgo dan Mbah Sarijo segera datang menolong dan menggotongnya masuk ke dalam rumah.

"Apa suara dengkuran yang semalam muncul dan yang bermain-main dengan saklar lampu itu si Buto Ijo penghuni pohon nangka itu?" tanya Pringgo kepada Mbah Sarijo.

Mbah Sarijo mengangguk lalu menceritakan jika pohon nangka itu sudah ditebang. Kayunya yang sudah tua itu dipergunakan untuk membuat tempat tidur dan almari. Tempat tidur dan almari itu baru kemarin pagi diantarkan ke rumah ini dan di letakkan di dalam kamar Pak Burhan untuk menggantikan tempat tidur dan almari yang lama.

"Dulu, aku sudah wanti-wanti kepada Pak Burhan juga kepada Bu Sonya kalau pohon itu ada penunggunya, tapi keduanya tak percaya," ucap Mbah Sarijo mengakhiri ceritanya.

Sebelum Pringgo memberikan tanggapannya atas cerita Mbah Sarijo, tiba-tiba saja terdengar suara jeritan seorang perempuan,"Setan, ada setannnn...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun