Mohon tunggu...
Jason Alexander Harris
Jason Alexander Harris Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Film

Pencerahan dan Perjuangan: Teks Resensi Film Aum!

26 Maret 2024   20:15 Diperbarui: 26 Maret 2024   20:20 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis

Film "Aum!" merupakan film yang membawa kita ke dalam pusaran peristiwa Reformasi 1998 di Indonesia. Film ini mengisahkan tentang perjuangan tiga tokoh muda bernama Satriya yang dibintangi Jefri Nichol, Adam dibintangi oleh Aksara Dena, dan Linda yang dibintangi oleh Agnes Natasya Tjie dalam menghadapi pemerintahan yang otoriter serta memperjuangkan aspirasi rakyat kecil yang ditindas. Perjuangan mereka dalam menyuarakan aspirasi mereka, mereka tidak melakukan demonstrasi secara langsung. Namun, melalui video untuk menunjukkan kondisi yang sebenarnya terjadi di masyarakat kepada publik.

Dalam pembuatan video untuk mengutarakan aspirasi mereka, mereka dibantu oleh seorang sutradara bernama Panca (Chicco Jerikho). Namun, proses pembuatan video tidak berjalan dengan begitu mulus. Hal ini dikarenakan pertentangan antara dua tokoh, yaitu Panca dengan Linda. Sebagai sutradara, Panca meminta kebebasan penuh dalam merancang video menjadi sebuah video yang baik, tetapi hal tersebut mendapatkan pertentangan dari Linda karena dirinya menganggap bahwa keinginan Panca merupakan hal yang mustahil, dan apa yang sudah direkam sudah baik. Bagaimanakah nasib film akibat pertentangan antara dua tokoh tersebut?

Analisis

Film "Aum!" memberikan pandangan yang dalam dan menggugah tentang era reformasi di Indonesia, dengan narasi yang kuat dan karakter yang kompleks. Sutradara film ini berhasil mengatur tempo cerita dengan cermat, menciptakan ketegangan yang membangun dan menggambarkan realitas sosial yang suram. Melalui lensa kamera, kita merasakan harapan dan keberanian generasi yang mendambakan kebebasan. Ini adalah sebuah penggambaran yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi, memberikan wawasan tentang peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Performa pemeran seperti Jefri Nichol sebagai Satriya, dan Chicco Jerikho sebagai Panca sangatlah luar biasa, mereka dapat menampilkan kompleksitas emosi karakter-karakter mereka dalam pusaran reformasi. Nichol menghadirkan nuansa emosi yang mendalam, dari keberanian hingga kerentanan, yang membuat penonton terhubung dengan perjuangannya. Chicco Jerikho, dengan performa yang sama kuatnya, menghidupkan karakter Panca, seorang sutradara idealis yang berjuang untuk integritas artistik di tengah tekanan politik. Kedua aktor ini berhasil menunjukkan dinamika antar karakter yang kuat, menambah lapisan kedalaman pada narasi film.

Sinematografi dan musik dalam "Aum!" berkolaborasi untuk menciptakan sebuah pengalaman sinematik yang kaya dan mendalam. Pencahayaan dramatis dan komposisi gambar yang dinamis memperkuat narasi dan menambahkan simbolisme visual, sementara skor musik yang menggabungkan elemen tradisional dan modern memperkuat suasana dan emosi. Setiap frame dan not musik bekerja bersama untuk tidak hanya memperindah adegan tetapi juga untuk menceritakan kisah, menjadikan sinematografi dan musik sebagai narator yang menghanyutkan tanpa kata.

Film "Aum!" menonjol sebagai karya yang berani, menentang norma-norma sinematik konvensional dengan pendekatannya yang unik terhadap narasi dan estetika. Keberanian ini terlihat dalam pilihan subjek yang kontroversial, mengambil risiko dengan mengangkat isu-isu sensitif yang sering dihindari oleh pembuat film lain. Film ini tidak hanya berani dalam kontennya tetapi juga dalam bentuknya, menggunakan teknik sinematografi dan penyuntingan yang inovatif untuk mengekspresikan visi kreatifnya. Film "Aum!" mendorong pembuat film untuk mengeksplorasi isu-isu sosial yang mendalam, menjadi alat yang kuat untuk membawa perubahan dan pemahaman baru. Ini menandai langkah maju dalam penceritaan yang berani dan bermakna di industri sinema.

Evaluasi

Film "Aum!" menonjol dengan penceritaannya yang kuat dan penggambaran realistis dari peristiwa reformasi di Indonesia. Akting Jefri Nichol sebagai Satriya sangat memukau, memberikan kedalaman emosional yang luar biasa pada karakternya. Sinematografi yang indah dan skor musik yang menggugah menambah kekuatan naratif film ini. Selain itu, dialog yang tajam dan naskah yang cerdas berhasil menyampaikan pesan politik dan sosial yang penting dengan cara yang menarik dan berkesan.

Walaupun film "Aum!" ini memiliki beberapa kelebihan, film yang memenangkan Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan mendapatkan nominasi pada beberapa acara, yaitu Piala Maya dan Indonesian Movie Actors Awards (Wikipedia, 2023) ini juga memiliki sebuah kekurangan yang saya temukan. Salah satunya adalah bagian adegan tarian yang digunakan sebagai transisi. Menurut saya, adegan tarian tertentu tidak memiliki keterkaitan yang jelas dengan narasi utama atau tema film. Dengan adanya adegan tarian tersebut justru menimbulkan kebingungan dan mengganggu alur cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun