Dalam masa sepeminuman teh, tibalahku di rumah. Namun tak ada sambutan megah. Hanya tangisan yang demikian meriah. Air mata di sana-sini tumpah. Riuh-rendah diselingi dengung serentet ucap hamdallah disusul kalimah istirja’ innalillah. Tahlil dan gelengan kepala seolah tak percaya Sang Musafir telah berhijrah. Aku telah tiba di… rumah.
-o0o-
Note:
Lynx: jenis kucing hutan liar—Scimitar: pedang setengah melengkung—Luakgadang: semacam sumur besar/perigi—Warita: warta, kabar, cerita—Neteru: Tuhan (dalam bahasa Mesir kuno)—Nus: ikan sotong—Ototomi: memutuskan lengan sendiri (seperti terjadi pada cicak yang dapat memutus ekornya sendiri)—Boto: lumba-lumba yang hanya ada di sungai-sungai hutan Amazon, warna kulitnya merah/rosy pink—Beluga: sejenis ikan paus yang tinggal perairan kutub—Moai: patung di Pulau Paskah—Ol Doinyo Lengai: Gunung Tuhan di celah besar Afrika—Death Valley di CA, Kebili di Tunisia, Al ‘Aziziyah di Libya: nama daerah terpanas di planet bumi—Gelada: jenis kera, hidup di gurun-gurun Afrika—Tarbus: topi khas Mesir pengganti turban—Debus, Tarling: nama kesenian tradisional—Namaqua: jenis bunglon di gurun Namib, kulitnya putih untuk mengurangi terik—Anomaly: keanehan yang membuat penasaran—Raki: anggur murni ala Yunani—Perahera: ritual meminta hujan di Srilangka—Saguaro: sejenis kaktus gurun—Socotra: Pohon Darah Naga tumbuh di laut Arab—Ar-roja: harapan (Arab)—Ra: dewa matahari (Mesir)