Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis content untuk bidang manajemen dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Motor Tua

20 Desember 2023   03:09 Diperbarui: 20 Desember 2023   03:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

motorku motor tua
terbeli saat aku masih muda
komisi jualan jasa joki ke calon mahasiswa
ditambah sedikit tabungan ayahanda
tanpa cicilan yang berbunga
motor bekas standar seadanya
yang terpenting fungsi, bukan gengsi bergaya

motorku motor tua
tunggangan mahasiswa yang nyambi kerja
demi mendapat secuil koin dan IPK
berharap lembar sakti di dunia kerja

motorku motor tua
membawaku ke kota-kota
menghampiri gunung indah dan laut wisata
menemui pelanggan saat perjalanan kerja
membonceng ibu rapat PKK
menjenguk teman yang dalam nestapa
mengunjungi saudara yang bersuka cita
atau sekadar ke warung menenggak soda gembira

motorku motor tua
bersamanya ku kenal cinta
gadis hitam manis beraura ceria
berpenampilan sederhana berakhlak mulia
marah, tawa, gembira, duka, bersamanya menganyam asa
melaju bersama diguyur cahaya lampu kota
membeli sebungkus martabak oleh-oleh calon mertua
ketika tiba saatnya, bersanding kami di KUA
dimeriahkan sedikit kunjungan para teman, tetangga, saudara

motorku motor tua
memang tidak sebesar bahtera
bersamanya kumasuki dunia yang berbeda
menggandeng istri dan menggendong putra
mengantar mantan pacar berbelanja
mengangkut si kecil ke sekolahnya
mengantar ibu mertua ke balai desa

motorku motor tua
aku kini tiada bisa sering bertamasya
banyak turing berkelana dan sedikit foya-foya
karena kebutuhan muncul di mana-mana
waktu sendiriku tidak lagi leluasa
memikul tanggung jawab sebuah keluarga

motorku motor tua

ekonomiku sedikit naik strata
tabungan mulai berpunya
teman palsu - saudara terkesan makin banyak maunya
di hadapan, mereka memuja-muja
konon dibelakang berbeda belaka
dan rasa gengsi mulai menggoda
gaya hidup terlihat berkilau jelita
kebanggaan semilir membuai melena

motorku motor tua
sejarahnya membawaku ke suatu masa
kehidupan penuh makna walau tanpa bunga-bunga

suatu pengingat tanpa sepatah kata
menuruti ingin tiada batasannyya
motorku motor tua
berbeda dengan kakek yang giginya tersisa dua
berbeda dengan motor muda yang malah nggak punya
gigi motorku sedari dulu selalu ada
tulangnya pun kuat menahan siksa
walau keropos karat datang mendera
belum pernah turun mesin dan minta rupa-rupa
nyalakan mesinnya, dan apapun bisa dia bawa
dia bawa barang orang ke tempatnya
dia bawa orang pulang ke rumahnya
dia bawa keluargaku bertamasya

motorku emang motor tua yang setia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun